Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 1434 H

Pelajar dan Mahasiswa Ramai-Ramai Berbagi di Bulan Puasa

Dari personal saya sendiri, berbagi di bulan suci Ramadan memberi perasaan bahagia lahir batin. Rasanya, menyenangkan

Penulis: ponco wiyono | Editor: agung yulianto
zoom-inlihat foto Pelajar dan Mahasiswa Ramai-Ramai Berbagi di Bulan Puasa
Tribun Jateng/Ponco Wiyono

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Ponco Wiyono

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bulan Ramadan dimanfaatkan sebagian besar orang untuk meningkatkan ibadah.

Termasuk berkegiatan sosial. Tidak hanya dewasa, pelajar dan mahasiswa juga ramai-ramai menyalurkan sedekah kepada mereka yang membutuhkan lewat bakti sosial (baksos).

Puput Hidayati, memilih baksos melalui cara yang tidak lazim. Mengajari anak-anak jalanan baca tulis. Mahasiswi ini menyebut apa yang dilakuka sebagai pembaktian diri kepada sesama.

“Dari personal saya sendiri, berbagi di bulan suci Ramadan memberi perasaan bahagia lahir batin. Rasanya, menyenangkan jika indahnya bulan suci Ramadan bisa dirasakan bersama mereka yang kondisinya sedikit berbeda dari kita,” beber Puput saat ditemui Tribun Jateng di halaman Kantor Kelurahan Karang Kidul, Semarang Tengah, Selasa (23/7/2013).

Sore itu, Puput menjadi sukarelawan bagi anak-anak jalanan bersama teman-temannya yang tergabung dalam komunitas Satoe Atap.

Yosep Bakti, rekan Puput menambahkan, mereka juga mengajak orang lain yang mampu dan peduli untuk memberikan donasi. Sumbangan tersebut bisa berupa alat tulis atau pakaian bekas. Ia dan rekan-rekan juga rutin melakukan kunjungan ke pemukiman anak-anak tersebut untuk memberi dukungan moral.

“Pakaian bekas hasil sumbangan yang terkumpul kami jual di bazar. Pembelinya anak-anak tersebut, sedangkan uangnya cuma main-mainan. Jadi, selain berbagi barang kami juga mengajari adik-adik di sini berhitung dan memanajemen keuangan,” jelas mahasiswa Sastra Inggris tersebut.

Arsya Bening, seorang siswa SMA juga sedang merencanakan kegiatan baksos bareng teman-temannya. Nama acaranya Kelas Ceria, yang akan diselenggarakan 31 Juli nanti. Sasarannya anak jalanan. Untuk acara ini, Arsya menjalin kerjasama dengan yayasan sosial untuk menjaring anak-anak jalanan.

“Acaranya berupa pembagian alat tulis dan pemaparan motivasi. Karena yang kami hadapi anak-anak, pemberian dukungan moral akan kami konsep secara permainan. Hal yang sangat disukai anak-anak,” kata Arsya.

Etha Farida punya cerita seru lain tentang baksos. Mahasiswi jurusan Sejarah ini mendatangi satu panti khusus orang-orang cacat fisik dan mental di Demak. Kegiatannya pun hampir sama, yaitu pembagian barang-barang layak pakai dan suntikan moral pagi para penghuni panti.

“Saya tersentuh sekali ketika seorang dari mereka mengatakan 'ternyata masih ada yang mempedulikan kami'. Buat saya, itu menjadi penyemangat sehingga saya ketagihan mengikuti baksos. Hal lain yang melatarbelakangi saya adalah apa yang pernah saya rasakan dahulu, yaitu ketika bapak saya meninggal. Saya tidak ingin melihat orang lain sedih seperti saya,” terang Etha yang sedang menyusun skripsinya.

Baksos di bulan puasa memang menyenangkan, karena selain mendapatkan pahala, membahagiakan orang lain adalah kepuasan tersendiri. Seperti kata Puput yang menganggap bulan puasa adalah saat pembersihan harta benda yang di dalamnya juga terdapat hak kaum fakir miskin.

“Kalau memaknai baksos di hari biasa, saya bersyukur bisa berbagi kreativitas atau pengalaman belajar dengan mereka. Karena justru biasanya sayalah yang mendapatkan nilai-nilai kehidupan,” ungkap mahasiswi Teknik Infromatika ini. 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved