Ramadan 1434 H
Awas! Hati Bercacing Dijual di Pasar Cokro Kembang
Keterangan dari pedagang, datangnya dari luar Klaten, tapi bukan berarti daging asal Klaten tidak diawasi
Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN – Saat tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Klaten melakukan inspeksi mendadak (sidak), tim menemukan hati kambing yang mengandung cacing farciala hepertica di Pasar Cokro Kembang, Tulung, Rabu (31/7/2013). Hati ternak tersebut di jual bersama daging di pasaran.
“Keterangan dari pedagang, datangnya dari luar Klaten, tapi bukan berarti daging asal Klaten tidak diawasi. Akan kami awasi terus peredarannya. Menjelang lebaran seperti saat ini biasanya kebutuhan konsumen akan daging meningkat,” papar Kepala Unit Pelaksana Tehnik Dinas (UPTD) Rumah Potong Hewan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Klaten, Murtopo, di Klaten, Rabu (31/7/2013).
Dia mengimbau kepada pedagang yang kedapatan menjual hati kambing mengandung cacing hati supaya tidak menjualnya.
Pasalnya, cacing itu sangat cepat dalam berkembang biak dan membahayakan kesehatan bila dikonsumsi dan dimasak secara tidak benar. Para pedagang untuk lebih teliti dalam menjual daging kepada konsumen.
“Kami juga mengimbau agar hati yang mengandung cacing itu tidak dijual. Jika tetap dijual, pedagang harus memberi tahu kepada pembeli agar memasak hingga mencapai 100 derajat celcius. Sedangkan bagi pembeli, kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan cermat dalam memilih daging. Pilihlah daging yang masih berwarna segar dan tidak berbau busuk, pastikan aman dikonsumsi,” tukasnya,” jelasnya.
Selain temuan daging bercacing hati tersebut, tim gabungan juga menemukan makanan yang mengandung zat pengawet dan pewarna. Sedangkan untuk pantauan harga, harga barang kebutuhan pokok di pasar mengalami kenaikan, namun masih dalam taraf yang wajar saat sepekan sebelum Lebaran tiba.
Sidak tersebut digelar bersama tim Bagian Perekonomian, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pertanian (Dinpertan), Satpol PP, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) itu. Mereka melakukan sidak di dua lokasi yaitu Pasar Cokro Kembang dan Pasar Jatinom.