Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lebaran 2013

Tetap Mengirimkan Kartu Lebaran kepada Klien

Kalau untuk keluarga sendiri, saya biasanya lewat SMS atau telepon saja. Tapi untuk klien, biasanya saya mengirimkan

Penulis: raka f pujangga | Editor: agung yulianto
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Pegawai Gramedia Java Supermal menunjukkan kartu lebaran yang memiliki disain menarik, Kamis (1/8/2013). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kartu ucapan Lebaran, boleh dibilang ketinggalan zaman di era teknologi yang semakin canggih. Namun, sampai sekarang masih ada yang mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri menggunakan kartu ucapan.

Jumlahnya memang tidak banyak, namun kartu ucapan Lebaran dinilai bergeser hanya untuk antar institusi dan klien.

Pemilik Klinik Hoo, Rini Ekowati (47), mengaku masih menggunakan kartu ucapan Lebaran untuk sejumlah kliennya. Walaupun teknologi sudah semakin membuat ucapan lebih praktis, dia tetap menggunakan kartu ucapan Lebaran.

"Kalau untuk keluarga sendiri, saya biasanya lewat SMS atau telepon saja. Tapi untuk klien, biasanya saya mengirimkan kartu ucapan Lebaran," kata dia, Kamis (1/8/2013).

Rini mengaku, sudah satu bulan sebelum Ramadan telah menyiapkan kartu ucapan Lebaran. Sebab, kartu ucapan yang dikirimkan mencapai 500 lembar.

"Biar mengirit anggaran, makanya saya lebih baik mencetak sendiri kartu ucapannya. Karena kalau beli terlalu mahal karena jumlahnya ratusan," kata warga Klipang Golf Raya.

Di Toko Buku Gramedia Java Supermal, stan kartu ucapan Lebaran relatif sepi. Bahkan, stok yang ada juga dibatasi karena adanya penurunan minat konsumen terhadap kartu ucapan Lebaran.

Sales Superintendent Toko Buku Gramedia Java Supermal, Bambang Irianto mengatakan, saat ini terjadi penurunan minat pembelian kartu ucapan Lebaran. Sehingga, stoknya juga dikurangi.

"Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Anak remaja dan dewasa bisa memenuhi stan kartu ucapan Lebaran dan memilih motifnya. Beda seperti sekarang," kata dia.

Saat ini, kata dia, kecenderungannya pembeli kartu ucapan Lebaran adalah institusi. Biasanya perusahaan atau institusi membeli satu set, yang motifnya sama.

"Kartu ucapan Lebaran itu juga tidak langsung dikirimkan. Tapi dimasukkan ke dalam parsel untuk sampiran," kata dia.

Bambang menjelaskan, penurunan pendapatan dari penjualan kartu ucapan Lebaran pada 2011 sebesar Rp 9 juta-Rp 10 juta. Turun pada 2012 menjadi Rp 6 juta-Rp 7 juta.

Menurutnya, kartu ucapan lebaran terkalahkan karena sekarang banyak SMS yang menarik dan lucu. Sehingga lebih banyak anak-anak muda memilih untuk menggunakannya.

"Hampir semua tren toko buku mengalami penurunan dan bergeser melalui media yang lebih praktis, yakni telepon seluler," jelasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved