Toko Oleh-oleh Haji di Kauman Siapkan Air Zamzam hingga Boneka Unta
sudah tinggal beres saja dan siap menyambut tamu
Bulan haji membawa berkah. Bukan hanya mereka yang berkesempatan terbang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekah, Arab Saudi. Para pedagang oleh-oleh haji juga turut menerima berekah, yakni dagangannya laris manis.
MESKI jemaah haji Semarang baru saja berangkat ke Tanah Suci sepekan lalu, anggota keluarga yang berada di rumah sudah memiliki kesibukan untuk penyambutan ketika mereka nanti pulang. Beberapa warga nampak memadati toko oleh-oleh haji di sejumlah toko di Kauman, Semarang Tengah, Jumat (11/10/2013).
Ahmad Zuhad (39), warga Karangawen, Kabupaten Demak bersama istri sedang membaca selembar brosur di toko Marwa Jl Kauman No 8, Semarang. “Pilih paket jumbo saja,” ujar sang istri kepada Zuhad. Zuhad hanya mengangguk.
Zuhad mengatakan, ia sedang mempersiapkan agenda selamatan untuk menyambut kepulangan kedua orangtuanya dari Tanah Suci. “Insya Allah, 11 November, orang tua sudah sampai di rumah,” kata Zuhad.
Ia memaparkan, persiapan membeli oleh-oleh memang dilakukan jauh-jauh hari. Pasalnya, ia tidak ingin pontang-panting bila membelinya dalam waktu mendekati kepulangan jemaah haji. Keuntungannya membeli oleh-oleh saat ini, kebutuhan barang yang harus dibeli bisa dilakukan secara bertahap. Selain itu, bisa mengecek barang-barang yang masih kurang untuk dipenuhi.
"Ketika orang tua sudah tiba di rumah, nanti sudah tinggal beres saja dan siap menyambut tamu," katanya.
Pemilik toko, Zhakiah (31) menjelaskan, paket jumbo yang dipilih Zuhad berisi 10 kg kurma madinah, 10 liter air zam-zam, 2 kg kismis, 2 kg kacang arab, dan 2 kg fustuk (kacang kulit). “Setiap pembelian satu paket ada bonus gelas cantik,” kata Zhakiah berpromosi.
Mendengar penjelasan itu, tanpa pikir panjang Zuhad langsung memesan satu paket. “Kalau paketan lebih efisien dan hemat,” katanya.
Zhakiah mengungkapkan, harga paket yang ditawarkan ada dua macam, yaitu paket jumbo Rp 1,1 juta dan paket super Rp 570 ribu. “Itu masih pakai harga lama,” katanya.
Perempuan berketurunan Arab itu mengaku, telanjur menyebar banyak brosur oleh-oleh haji kepada masyarakat dengan harga tahun lalu. “Kami harus profesional karena kami sudah berpromosi menggunakan patokan harga yang ada di brosur. Padahal saat ini sudah ada harga baru,” ungkap Zhakiah.
Sementara itu, Hamzah Musawa (33) suami Zhakiah mengatakan, ide menawarkan oleh-oleh haji berupa paket dimulai sejak 2009. Ia berpikir, tak ingin membebani jemaah haji. “Model paket lebih praktis,” ujarnya.
Lelaki yang juga pengusaha percetakan itu meluncurkan produk oleh-oleh haji dalam kemasan baru pada tahun ini. “Namanya mini eksklusif,” kata Hamzah sambil menunjukkan kotak kecil.
Desain kemasan ia ciptakan sendiri. Hal itu ia lakukan agar konsumen tak perlu susah mengemas lagi. Kemasan berisi air zam-zam, kacang arab, kurma dan kacang fustuk. “Produk ini yang lagi laku keras saat ini,” ungkapnya.
Dalam dua bulan terakhir, sebagaimana dikatakan Hamzah, toko Marwa mampu menjual hingga ratusan ribu kemasan.
Selain kemasan mini, suvenir berupa boneka unta yang ditawarkan Toko Marwa juga laku keras. Mainan yang dijual seharga Rp 60 ribu itu sampai saat ini terjual hingga ratusan. “Kami juga mengirim 196 boneka ke Surabaya,” kata Hamzah.