Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

HARI PAHLAWAN

Sarwo Edhie dan Bambang Sugeng Belum Disahkan

Harapan Jawa Tengah untuk menambah dua nama dalam jajaran pahlawan nasional Indonesia, pupus.

Editor: iswidodo

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Harapan Jawa Tengah untuk menambah dua nama dalam jajaran pahlawan nasional Indonesia, pupus. Dua nama yang diajukan, Sarwo Edhie Wibowo dan Mayjend Bambang Sugeng, belum disahkan menjadi Pahlawan Nasional.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng, Budi Wibowo, mengungkapkan tahun ini, hanya ada tiga tokoh yang diangkat menjadi pahlawan nasional. Mereka adalah Rajiman Widyodiningrat dari Yogyakarta, TB Simatupang dari Sumatera Utara, dan Lambertus Nicholas Palar dari Sulawesi Tenggara.

"Tahun ini ada tiga pahlawan nasional baru. Tahun lalu tidak ada. Jateng mengajukan dua tokoh," ujar Budi saat ditemui Tribun Jateng di ruang kerjanya, Jumat (8/11).

Dijelaskan Budi, pengajuan nama seseorang menjadi pahlawan nasional dimulai dari kabupaten tempat kelahiran tokoh yang bersangkutan. Sarwo Edhie misalnya, diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo. Sarwo Edhie mantan Komandan Pasukan RPKAD adalah mertua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selanjutnya, setelah dinilai layak nama tersebut diajukan ke Dinsos Provinsi. Di sini dilakukan pengkajian dan seminar kelayakan. Kemudian, jika dinyatakan lolos, Dinsos Provinsi menyerahkan nama tersebut ke Kementerian Sosial RI. "Selanjutnya diserahkan kepada Presiden apakah yang bersangkutan layak menjadi pahlawan atau belum," sambungnya.

Jawa Tengah, ucapnya, adalah provinsi yang paling banyak mempunyai pahlawan nasional. Dari 156 pahlawan nasional, 34 di antaranya berasal dari Jateng.

Sedangkan Purworejo adalah kabupaten yang mempunyai jumlah pahlawan paling banyak di Indonesia. Tercatat, ada tiga nama pahlawan nasional dari kabupaten ini. Mereka adalah Urip Sumoharjo, WR Supratman, dan Ahmad Yani. "Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar dan Tanda Kehormatan, semua pahlawan disebut menjadi pahlawan nasional," terang Budi.
Selain dua nama tersebut, Jateng masih mempunyai nama yang dinilai layak diajukan menjadi pahlawan nasional. Sebut saja, lanjut Budi, Prof Tasman Singodimejo, Sarbini, dan lain-lain. "Yang mengajukan adalah kabupaten/kota tempat kelahiran tokoh tersebut," tuturnya.

Tiga tokoh resmi dianugerahi gelar pahlawan nasional tahun ini. Ketiganya adalah Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang, Lambertus Nicodemus Palar, dan KRT Radjiman Wedyodiningrat. Pemberian gelar ini didasari Keputusan Presiden RI Nomor 68/TK/2013 tertanggal 6 November 2013. Penganugerahan gelar kepada ahli waris ketiga tokoh ini dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Jumat.

TB Simatupang merupakan salah satu dari dua tokoh militer yang hadir dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda pada 1949. Ia juga pernah menjabat Kepala Staf Panglima Besar Jenderal Soedirman dan ikut bergerilya. Simatupang juga pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Perang RI pada 1950-1954.

Lambertus merupakan seorang diplomat yang pada 1947 berhasil mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memerintahkan Belanda melakukan gencatan senjata dengan RI. Ia juga berhasil meyakinkan perwakilan bangsa-bangsa di PBB ihwal eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
Adapun Radjiman dianggap berjasa lantaran menengahi perbedaan pendapat di antara anggota BPUPKI tentang dasar negara dan menyampaikan ide-ide kemerdekaan. Radjiman pernah menjabat Ketua Boedi Oetomo pada 1915-1923 dan Ketua BPUPKI pada 1944. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved