Polda Jateng Tempatkan 24 Personel Tambahan di Pertigaan Tol Krapyak
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, AKBP Dhani Hernando, mengatakan bila pihaknya banyak menerima keluhan tentang kemacetan
Penulis: adi prianggoro | Editor: rustam aji
Laporan Wartawan Tribun Jateng, A Prianggoro
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, AKBP Dhani Hernando, mengatakan bila pihaknya banyak menerima keluhan tentang kemacetan mulai dari Bundaran Kalibanteng hingga Mangkang, Semarang.
"Masyarakat dan bahkan teman-teman dari kepolisian saya mengeluh. Katanya Weleri - Kallibanteng bisa sampai dua jam. Tentu kami tidak diam saja, kami sedang berupaya maksimal mengurai kemacetan," kata Dhani kepada Tribun Jateng, Minggu (19/10/2014).
Dhani mengungkapkan, kemacetan di sepanjang Kalibanteng - Mangkang satu di antaranya disebabkan adanya perbaikan jalan dan penyempitan di sejumlah titik. Perbaikan jalan itu kemudian mengakibatkan persimpangan Jalan Gatot Subroto - pintu tol Krapyak acapkali crowded dan macet total. "Maka solusinya pada jam-;am tertentu kendaraan dari arah Kendal menuju Semarang tidak boleh langsung belok ke tol. Namun, kendaraan harus memutar terlebih dahulu hingga Kalibanteng kemudian balik arah masuk tol," terangnya.
Menurut Dhani, pada titik tersebut ditambahi petugas khusus dari Ditlantas Polda Jateng sebanyak 24 personil. Sebelumnya, di pertigaan tol Krapyak tersebut juga sudah terdapat 33 personil dari jajaran Satlantas Polrestabes Semarang. "Pada jam-jam tertentu rawan macet, paling sering siang dan sore, akan dipasang pembatas di pertigaan tol Krapyak supaya kendaraan dari Kendal tidak bisa langsung belok ke tol," tambahnya.
Pihak kepolisian juga telah menyiapkan jalur alternatif. Kendaraan roda empat atau sepeda motor dapat lewat Kalibanteng - Jalan Abdulrachman Saleh- Jalan Suratno - Manyaran - Perumahan Pasadena - Ngaliyan - Jrakah.
"Sepanjang Kalibanteng - Mangkang terdapat sejumlah kawasan industri sehingga tentu saja truk-truk banyak yang lewat. Kemacetan ini ditambahi lagi ada sejumlah agen bus yang tidak memiliki garasi sehingga mereka menaikkan dan menurunkan penumpang di tepi jalan raya," jelas Dhani. (ape)