Harga Baru BBM
Harga BBM Naik Turun, Sopir Angkot di Kota Tegal Resah
Harga BBM Naik Turun, Sopir Angkot di Kota Tegal Resah. Mereka khawatir tarif angkot akan turun lagi.
Penulis: fajar eko nugroho | Editor: iswidodo
Laporan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL- Sejumlah sopir angkot di Kota Tegal resah dengan adanya harga BBM yang naik turun. Apalagi mulai (19/1/2015) mendatang harga bensin akan turun lagi jadi Rp 6.600 per liter. Terlanjur tarif angkot naik maka para sopir nggak mau turun lagi tarifnya.
Achmad Saefudin (52) sopir angkutan kota (angkot) jurusan Tegal-Banjaran mengaku, pascakenaikan harga BBM pada bulan November 2014 lalu, telah membuat harga sejumlah spare part sudah terlanjur naik. Selain itu, jumlah setoran kepada pengusaha angkot juga jumlahnya ikut naik.
"Silahkan dicek saja berapa harga onderdil dan oli sekarang ini semuanya sudah naik. Ditambah setoran setiap hari juga naik. Ya kalaupun BBM besok turun, untuk harga operasional itu tidak mungkin turun lagi. Kemungkinan sulit juga untuk tarif berubah ataupun menyesuaikan kalau kondisinya seperti saat ini," ujar Achmad Saefudin, Sabtu (17/1/2015).
Dia mempertanyakan kebijakan pemerintah kembali menurunkan harga BBM jenis premium dan solar yang tentu saja tidak memihak kepada sopir angkot seperti dirinya.
Pasalnya, dampak dari penurunan harga BBM itu tentu saja akan mempengaruhi pendapatannya sebagai sopir. karena jumlah penumpang setiap harinya sama saja dengan sebelum harga BBM diturunkan.
Namun di sisi lain biaya operasional tetap membengkak karena kenaikan harga spart part dan jumlah setoran.
"Sampai hari ini saja tarif angkot BBM setelah turun kemaren, sudah kita sesuaikan dengan kebijakan Organda, masih saja banyak penumpang yang membayar kurang dari tarif yang berlaku. Ya tentu saja ini membuat kita sering ribut dengan penumpang. Apalagi, kalau besok harga BBM kembali turun ya pasti kita akan kembali sering ribut dengan penumpang soal tarif baru," ungkapnya.
Penurunan tarif sudah diputuskan bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) sebagai penyesuaian kebijakan harga BBM jenis Premium yang turun dari Rp 8.500 per liter menjadi Rp 7.600 per liter dan harga Solar yang turun menjadi Rp 7.250 per liter dari harga sebelumnya Rp 7.500 per liter. (*)