Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Menuju Swasembada Pangan

Dandim Akan Evaluasi Bintara Gagal Jalankan Program Swasembada Pangan

Dandim Akan Evaluasi Bintara Gagal Jalankan Program Swasembada Pangan

Penulis: yayan isro roziki | Editor: iswidodo
tribunjateng/yayan isro roziki
TNI AD bersama Kepala Dinas Pertanian turut serta dalam panen raya padi di Undaan Kudus, Selasa 20 Januari 2015. 

Laporan Tribun Jateng, Yayan Isro Roziki

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS- Sejumlah anggota TNI AD tampak sibuk di sekitar persawahan Desa Undaan Lor, Undaan, Kudus, Selasa (20/1). Mereka tak sedang berlatih perang, tapi turut membantu panen raya padi milik para petani.

"Sekarang tentara harus bisa terjun ke sawah, membantu dan mendampingi para petani," kata Dandim 0722/Kudus, Letkol (inf) M. Ibnu Sukelan.

Disampaikan, hal ini menindaklanjuti memory of understanding (MoU) antara KSAD dan Menteri Pertanian, untuk mensukseskan program swasembada pangan, yang digagas Presiden Jokowi. Menurutnya, dalam tiga tahun ke depan, Indonesia ditargetkan bisa merealisasikan swasembada pangan.

"Dalam tiga tahun ke depan, targetnya kita tidak lagi impor beras, jagung dan kedelai," sambung Sukelan.

Ditambahkan, nantinya tugas TNI AD akan bertambah, yakni diperbantukan kepada pemerintah daerah guna mencapai target tersebut. "Minggu ini kami akan menandatangani MoU dengan bupati, terkait hal ini," ujarnya.

Usai MoU, kata dia, nantinya setiap bintara pembina desa (Babinsa) bertugas menjadi penyuluh dan pendamping pertanian. "Pendamping akan melekat dengan Gapoktan, setiap ada keluhan dan permasalahan di petani, Babinsa harus mengetahui, dan kemudian disampaikan ke pihak terkait," ucapnya.

Untuk membekali keterampilan dalam bidang pertanian bagi para Babinsa, menurut Sukelan, mereka terlebih dahulu akan diberi pelatihan secara memadai. "Nanti tentu dibekali ilmu dan dilatih dulu di Banyubiru," katanya,

Ditandaskannya, bagi Babinsa yang tak bisa maksimal mendampingi para petani dan mensukseskan program ini, tentu akan ada sanksi yang menunggu. "Bagi yang gagal atau tak maksimal, akan kami evaluasi," tandas dia,

Menurutnya, dalam bidang pertanian, setidaknya terdapat lima masalah pokok. Disebutkannya, soal benih, ketersediaan pupuk, saluran irigasi, kualitas dan kuantitas lahan, dan sumber daya manusia (SDM)-nya.

"Indonesia negara subur, masak tidak bisa swasembada pangan, itu juga bagian dari ketahanan nasional," sambung dia.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan, Budi Santoso, mengatakan keberadaan Babinsa yang mendampingi Gapoktan, akan sangat membantu. Menurutnya, dengan penanganan yang tepat, swasembada pangan pasti bisa dicapai sesegera mungkin.

"Di Kudus, hasil panen masa tanam satu rata-rata bisa mencapai 7-10 ton per hektar. Tahun ini hasil produksi padi mencapai 158 ribu ton, atau naik 31 ribu ton dari sebelumnya 127 ribu ton," ucapnya. (tribunjateng/yayan isro roziki)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved