Cerita Anggota Kumpulan Emak Blogger Tentang Asyiknya Ngeblog
Bagi ibu rumah tangga di Kumpulan Emak Blogger (KEB) Semarang, blog juga menjadi media berbagi informasi, silaturahmi bahkan menghasilkan uang.
Penulis: muslimah | Editor: tri_mulyono
TRIBUNJATENG.COM - Blog dipilih banyak pengguna internet sebagai media aktualisasi diri. Namun, bagi ibu rumah tangga di Kumpulan Emak Blogger (KEB) Semarang, blog juga menjadi media berbagi informasi, silaturahmi bahkan menghasilkan uang.
Hobi menulis membuat Dian Nafi, single parent asal Demak, menghasilkan ratusan buku dalam kurun enam tahun (2008-2014). Sebanyak 20-an buku merupakan hasil tulisan karya pribadi dan sisanya ditulis kroyokan, termasuk antologi baik cerpen maupun puisi.
"Saya merasa telat memulai menulis, baru di 2008. Karena itulah, saya ngebut. Alhamdulillah banyak buku saya yang cukup dikenal," ungkap wanita yang berulang tahun setiap 1 Juni ini kepada Tribun Jateng, beberapa waktu lalu.
Buku hasil karya yang paling berkesan adalah novel berjudul "Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku". Novel ini telah terjual lebih dari 800 eksemplar dan menjadi terlaris di antara hasil karya lain Dian. Memang, belum masuk kategori best seller. Namun, bisa menjual hampir 1 juta eksemplar membuat dia seolah menemukan semangat baru menulis dan menulis.
Selain memasarkan manual di toko buku, Dian juga memanfaatkan blog di diannafi.blogspot.com. Di blog ini pula, Dian me-review buku yang telah dibaca, dan menulis pengalaman sehari-hari. Kadang, Dian juga memandu para pembaca yang tidak lagi menemukan karya-karyanya di toko buku. Kesempatan itu pula dimanfaatkan dia berinteraksi langsung dengan penggemar. "Jadi, keberadaan blog memang sangat membantu saya," kata alumnus Arsitek Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
Agar selalu bisa update perkembangan terbaru dunia ngeblog, Dian bergabung di komunitas Kumpulan Emak Blogger (KEB) Semarang. Di setiap pertemuan, Dian berusaha hadir. Apalagi, dia leluasa membawa buah hati. Dian memang tak bisa dipisahkan dari anak-anak, terutama si bungsu Fatimah. "Bisa dapat ilmu, tambahan teman, sekaligus momong. Semuanya dapat," tandas Dian.
Beragam manfaat dan keasyikan bergabung di KEB Semarang juga dirasakan Rahmi Aziza. Yang paling dia rasakan, semangat yang diberikan anggota KEB saat hasil karya komik yang dibuat di blog mendapat komentar negatif dari pembaca. Itu yang membuat ibu dua anak ini semakin tangguh dan eksis dengan komik, di antaranya, Mak Irit.
"Saya punya blog (Rahmi memiliki beberapa blog sekaligus) makirit.com. Di sini, saya membuat komik bercerita bagaimana seorang ibu rumah tangga mengelola keuangan," cerita Rahmi kepada Tribun Jateng, beberapa waktu lalu.
Tak hanya Mak Irit. Tulisan mengenai toleransi umat beragam yang dibuat lulusan DIII Public Relations Undip ini juga banyak menuai komentar negatif. Padahal, dia sudah mencoba menulis secara netral dan positif agar tidak ada yang merasa tersinggung.
"Tapi, ada yang tidak suka dan memaki-maki. Sempat down sekaligus sakit hati. Dari para emak saya mendapat banyak dukungan dan tips agar tetap eksis," jelas Rahmi.
Wanita ini mulai nge-blog setelah menjadi ibu rumah tangga dan suami meminta ia tinggal di rumah. Rahmi pun jadi akrab dengan internet dan iseng membuat blog. Semula, blognya sepi. Namun setelah bergabung di komunitas blogger, termasuk KEB, blog Rahmi ramai pengunjung. Ia kini aktif mengikuti berbagai kegiatan KEB yang dia nilai menyenangkan karena bisa dilakukan tetap sambil momong anak-anaknya.(tribun jateng cetak)
