Jika Tol Cipali Sudah Dioperasikan, Kemacetan Diprediksi Pindah ke Jateng

Laporan Wartawan Tribun Jateng Abdul Arif

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS- Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) sudah pasti akan dioperasikan dalam angkutan lebaran tahun ini.

Hal itu disampaikan oleh Kasi Angkutan dalam Trayek Dishubkominfo Provinsi Jateng, Erry Derimaryanto usai rapat koordinasi dalam rangka kesiapan angkutan lebaran 2015 Kabupaten/ Kota se-Bakorwil III, Selasa (31/3/2015).

"Berbayar atau belum berbayar akan diputuskan pada saat di bulan Mei. Termasuk untuk pengaturan manajemen lalu lintasnya seperti apa. Pasti akan berpindah dari Simpang Jomin di Jabar ke Pejagan," katanya.

Menurut Erry, dengan dibukanya Tol Cipali, arus kendaraan yang tadinya tersendat di Jabar mulai lancar memasuki wilayah Jateng. Namun kondisi di Jateng justru sebaliknya. Dia memprediksi arus lalu lintas akan tersendat di Jateng, tepatnya di Pejagan.

"Ada beberapa alternatif yang kami sampaikan. Ketika posisi gerbang tol Cikampek seperti apa padatnya sudah bisa dibagi arus lalu lintasnya. Yang mana yang harus dikeluarkan melalui exit Cirebon, Kanci atau di mana. Dan mana yang bisa masuk ke Pejagan. Kalau di Pejagan prodit supaya jangan di situ," kata Erry.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya melihat di pintu keluar Brebes Barat sudah bisa dilalui. Hanya saja masih dalam perkerasan. Pintu keluar Tol Brebes Barat, sebut Erry, sebagaimana janji PT Waskito Tol kepada Gubernur Jateng, Juni nanti bisa digunakan.

Menurutnya, supaya tak menumpuk di pintu keluar Pejagan, sebagian akan keluar di pintu Brebes Barat yang bisa langsung masuk ke Jalan Pantura. "Sehingga masih ada waktu sekitar dua jam lagi untuk masuk ke Jateng. Sebagian lewat exit Cirebon, Pejagan dan sebagian Brebes Barat. Memang harusnya dipecah," tegasnya.

Dengan dibukanya Tol Cipali, Erry telah membuat simulasi angka prodit di Pejagan mencapai 0,8-0,9 sehingga akan tersendat atau macet di titik tersebut. "Angka tertingginya 1. Tapi angka 0,8 itu sudah kritis," katanya.

Terkait hal itu, menurut Erry harus ada koordinasi di tingkat pusat agar pelaksanaan angkutan lebaran nantinya bisa berjalan baik. Pasalnya skenario yang disiapkan melibatkan penyelanggara Tol. (*)