Menuju Swasembada Pangan
Bupati Dan Dandim Banyumas Membajak Sawah Pakai Traktor
Bupati Achmad Husein Dan Dandim 0701 Banyumas Letkol Inf Eka Gita Yuana Membajak Sawah Pakai Traktor
Penulis: abdul arif | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng Abdul Arif
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS- Mengenakan baju batik dan bercaping, Bupati Banyumas Ir Achmad Husein turun ke ladang milik petani. Dia ditemani Dandim 0701 Banyumas Letkol Inf Eka Gita Yuana mencoba membajak sawah. Pelan-pelan dia mengoperasikan traktor milik petani di Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang, Banyumas, kemarin.
Aksi Bupati Banyumas tersebut dilakukan saat menggelar acara tanam padi jejer legawa dalam rangka ketahanan pangan di Banyumas.
Bupati Husein menyatakan, untuk tahun ini Pemkab menargetkan produksi padi 393.910 ton. Menurut dia, target tersebut cukup realistis mengingat area sawah untuk tanam padi cukup luas.
"Terlebih, saat ini Dandim dan Prajurit TNI ikut bersama-sama turun mengawal dalam rangka mewujudkan ketahanan," kata Husein.
Husein menambahkan, tahun ini Pemkab juga menargetkan produksi jagung 21.959 ton dan kedelai 4.272 ton.
Adapun, untuk mencapai target itu Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Banyumas, Tjutjun Sunarti Rochidi akan terus mendorong perluasan area persawahan. Baik untuk tanam padi, jagung maupun kedelai.
Dia menyebutkan target area tanam padi di Banyumas pada musim Oktober-Maret lalu adalah 32 ribu hektare. Sementara realisasinya mencapai 36.330,15 hektare.
"Jadi tercapai 103, 84 persen. Sementara itu untuk masa tanam selanjutnya yaitu April–September telah ditanam padi sekitar 22.251,56 hektare area padi. Kami targetkan produksi rata-rata padi adalah 5,8 ton per hektare,” ungkapnya.
Tjujun berharap semua program berjalan lancar, sehingga target produksi pangan tahun ini bisa tercapai. "Kerja sama semua pihak termasuk antara pemerintah daerah dengan prajurit TNI dalam rangka perwujudan ketahanan pangan juga harus benar-benar dimanfaatkan petani semaksimal mungkin,” katanya.
Untuk mendukung itu, Kabid Irigasi, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Banyumas, Kresnawan siap menganggarkan pembangunan saluran irigasi primer dan sekunder yang dibutuhkan petani di Jatilawang khususnya Tinggarjaya.
Untuk saluran irigasi tersier, lanjut dia, menjadi kewenangan Dinas Pertanian. "Serta saluran irigasi besar yang mengaliri lebih dari 3.000 hektare adalah menjadi kewenangan pemerintah provinsi ataupun pusat,” katanya.
Dandim 0701 Banyumas Letkol Inf Eka Gita Yuana berpesan, para petani tak perlu segan melapor kepada para Bintara Pembina Desa TNI AD jika ada persoalan. Misalnya, ada kejanggalan atau masalah distribusi pupuk bersubsidi. (*)