Dua Desa Di Grobogan Sudah 11 Hari Tenggelam, Peserta UN SMP Mengungsi

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Dua desa di kecamatan Tegowanu kabupaten Grobogan Jawa Tengah sudah tenggelam sejak 11 hari lalu. Genangan di Desa Tajemsari dan Desa Karangpasar di Kecamatan Tegowanu tersebut, masih setinggi kira-kira 2,5 meter.

Akibatnya, aktivitas perekonomian perdesaan lumpuh total akibat terendam banjir dari limpasan air sungai Cabean. Tanggul sungai Cabean jebol sepanjang 50 meter.

Sekdes Tajemsari, Dwi Winarno, menjelaskan, hingga siang ini (4/5/2015) genangan air banjir di dua desa tersebut telah surut 30 cm. Kondisi ini terjadi lantaran intensitas hujan sudah mulai berkurang.

"Debit sungai Cabean juga sudah berkurang. Semoga tak terjadi hujan. Siang ini air banjir surut 30 cm baik di Tajemsari maupun Karangpasar," terang Winarno.

Winarno menyampaikan, bagi pelajar SMP di dua desa tersebut masih tetap bisa mengikuti Ujian Nasional. Pasalnya selain gedung SMP di daerah itu tak terendam banjir. Pihaknya sudah mengimbau sejak jauh hari kepada warga agar memprioritaskan anak-anak mereka yang akan mengikuti UN.

"Anak-anak SMP tetap ikuti UN. Mereka mengungsi di tempat saudara atau pengungsian yang tersedia," kata Winarno.

Pantauan Tribun Jateng, beberapa warga berupaya melintasi genangan banjir untuk sekadar menengok kondisi rumah mereka masing-masing. Mereka mengaku pasrah tak bisa berbuat apa-apa dengan lamanya banjir yang merendam kampung mereka itu.

"Waduh pusing mas. Truk saya terendam banjir di halaman rumah. Mobil tetangga saya juga terendam banjir sebelas hari ini. Ya Allah kapan surutnya ini," kata warga Tajemsari, Sodikin (45). (*)