Ujian Nasional 2015
Kajari Kudus: Menyontek Saat Ujian Itu Bisa Jadi Embrio Korupsi
Kejari Kudus: Menyontek Saat Ujian Itu Bisa Jadi Embrio Korupsi
Penulis: yayan isro roziki | Editor: iswidodo
Laporan Tribun Jateng, Yayan Isro Roziki
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS- "Menyadarkan lebih naik daripada menjebak dan menggerebek," kata kepala seksi (Kasi) Intel Kejaksaan Negeri (Kejari Kudus, Adi Hardiyanto Wicaksono, mengutip penuturan Wakil Kejaksaan Agung, D. Andhi Nirwanto.
Oleh karena itu, pihak kejaksaan dalam beberapa waktu belakangan ini, menggalakkan penyukuhan antikorupsi, di sekolah-sekolah setingkat SMP - SMA. "Tahun ini, kita targetkan memberi penyuluhan dan membentuk jaringan antikorupsi, di 10 SMP dan 10 SMA di Kudus," kata Adi, di ruangannya, Senin (4/5).
Dalam penyuluhan yang diselingi beberapa game edukasi itu, lanjut Adi, pihaknya ingin mengenalkan anatomi korupsi kepada warga Indonesia, sejak dini. Menurut dia, pengenalan apa itu korupsi, apa bahayanya, dan bagaimana pencegahannya sangat penting.
"Kami ingin mereka memahami kejahatan itu (korupsi, red) sejak dini. Perlawanan korupsi tidak hanya melalui penindakan atau pun operasi tangkap tangan, pencegahan melalui edukasi sejak dini juga tak kalah penting," tandasnya.
Menurutnya, dalam edukasi jaringan antikorupsi, pihaknya selalu menegaskan pentingnya nilai-nilai kejujuran, dalam keseharian. "Semisal, mencontek saat ujian itu perbuatan tidak jujur, sifat tidak jujur itu bisa menjadi embrio korupsi," katanya. (*)