Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wisata Religi Kelenteng Sam Poo Kong

Pesona Laksamana Cheng Ho Tertinggi di Dunia

Ingin melihat patung Cheng Ho tertinggi di dunia? Atau foto bak putri Tiongkok? Tak perlu ke Negeri Panda karena semua tersedia di Sam Poo Kong.

Penulis: rival al manaf | Editor: rika irawati
tribun jateng/m syofri kurniawan
Patung Laksamana Cheng Ho di Kelenteng Sam Poo Kong, Simongan, Kota Semarang, menjadi patung Cheng Ho tertinggi di dunia. 

Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM - Ingin melihat patung Cheng Ho tertinggi di dunia? tidak perlu jauh-jauh ke Tiongkok, negeri asal sang laksamana. Patung itu berada di Kelenteng Sam Poo Kong di Jalan Simongan Raya No 126, Kota Semarang. Tempat ibadah ini terbuka untuk umum.

Setelah membayar tiket Rp 3.000, biaya parkir Rp 1.000 untuk roda dua dan Rp 3.000 untuk roda empat (harga per Mei 2014), kita bisa langsung masuk area kelenteng seluas 3,2 hektar tersebut.

Warna merah mendominasi tempat ibadah yang terdiri dari beberapa bangunan itu. Patung Ceng Ho, berada di depan kelenteng utama di sisi kiri pintu masuk.

Halaman kelenteng luas dan bersih. Selain bangunan kuil dan kantor pengelola, terdapat tribun atraksi. Tribun ini mampu menampung hingga 5.000 penonton saat pertunjukan barongsai, tarian atau drama Tiongkok yang digelar di hari-hari tertentu, misalnya Imlek atau peringatan perjalanan Cheng Ho yang diadakan setiap tanggal 29 menurut kalender Tiongkok.

tribun atraksi di halaman kelenteng sam poo kong mampu menampung 5.000 penonton
tribun atraksi terlihat megah di malam hari. (tribun jateng/m syofri kurniawan)

Tak ingin foto yang diabadikan saat berkunjung ke Sam Poo Kong biasa, Anda bisa menuju studio foto. Di sini, disewakan pakaian Tiongkok seharga Rp 80.000 per orang. Harga itu sudah termasuk jasa foto berlatar bangunan kelenteng dan dua foto cetak ukuran 4R. Anda pun bisa bergaya seolah tengah berada di Negeri Panda. Jika ingin foto tersebut disimpan di compact disk (CD), Anda harus membayar biaya tambahan sebesar Rp 20.000.

pengunjung bisa menyewa pakaian adat Tiongkok dan foto berlatar kelenteng <a href='https://jateng.tribunnews.com/tag/sam-poo-kong' title='Sam Poo Kong'>Sam Poo Kong</a>
Pengunjung foto mengenakan pakaian ala putra putri Tiongkok. (tribun jateng/hermawan handaka)

Puas berfoto gaya putri atau pemuda Tiongkok, Anda bisa melanjutkan perjalanan mengelilingi area ini. Namun, ada lima bangunan ibadah yang tidak bisa dikunjungi secara leluasa. Untuk bisa mengaksesnya, kita harus membayar Rp 20.000 per orang. Jika ingin beribadah, dikenakan biaya Rp 28.000 per orang untuk membeli dupa atau hio.

Kelima tempat ibadah tersebut adalah Kelenteng Dewa Bumi, Kelenteng Wang Jing Hong atau Kyai Juru Mudi, Kelenteng Sam Poo Kong yang memiliki bangunan terbesar, Kyai Jangkar, dan terakhir Kyai Tumpeng. Menjelajahi tempat ibadah ini bisa juga ditemani guide yang akan menceritakan sejarah serta fungsi masing-masing bangunan. Jasa guide dipatok Rp 35.000.


(video: tribun jateng/rival almanaf)

Menurut Albert Leonard, seorang guide yang menemani perjalanan Tribun Jateng, nama Sam Poo Kong berarti tiga utusan. Itu artinya, bukan hanya Laksamana Cheng Ho yang melakukan ekspedisi hingga Kota Semarang. "Cheng Ho atau Zhang He ditemani dua asisten, yakni Wang Jing Hong dan Ho Sian. Kelenteng ini mewakili tiga klenteng yang ada. Sementara, Kyai Jangkar dan Kyai Tumpeng, dulunya berfungsi sebagai tempat menyimpan perlengkapan kapal dan cadangan makanan," kata Albert.

Tempat menyewakan kostum ala Tiongkok di Kelenteng <a href='https://jateng.tribunnews.com/tag/sam-poo-kong' title='Sam Poo Kong'>Sam Poo Kong</a>, Kota Semarang
Tempat menyewakan kostum ala Tiongkok. (tribun jateng/rival almanaf)

Selain bangunan bergaya Tiongkok, ada yang unik di kelenteng ini. Di antara Kelenteng Kyai Jangkar dan Kyai Tumpeng, terdapat tanaman rambat yang memiliki batang menyerupai rantai kapal yang menjuntai. Tanaman yang diyakini berusia ratusan tahun ini menjalar dari atap ke atap. "Kami menyebut tanaman ini tali dadung. Menurut legenda, akar yang menyerupai rantai itu rantai jangkar kapal Cheng Ho yang setelah berumur ratusan tahun berubah menjadi akar. Benar atau tidaknya, yang jelas ini anugerah Tuhan sebagai tanda kapal Cheng Ho pernah singgah di tempat ini," ujarnya.

akar tanaman rambat berbentuk akar di kelenteng sam poo kong, kota semarang
Akar tanaman rambat berbentuk rantai. (tribun jateng/dok)

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved