Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mudik Lebaran 2015

Setelah Dentuman, Terdengar Teriakan Bocah dari Sedan Ringsek

Aurel, bocah empat tahun, ditemukan selamat dalam tabrakan beruntun empat kendaraan di Deplongan, Getasan, Kabupaten Semarang, Kamis (16/7/2015).

Editor: sigit widya
tribun jateng/daniel ari purnomo
Petugas dari Palang Merah Indonesia berusaha mengevakuasi Andy Budy yang merupakan sopir Toyota Corolla. Andy merupakan korban terakhir yang dievakuasi dalam kecelakaan karambol di Jalan Raya Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang, Kamis (16/7/2015). 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Aurel, bocah berumur empat tahun, ditemukan selamat dalam tabrakan beruntun empat kendaraan di Deplongan, Getasan, Kabupaten Semarang, Kamis (16/7/2015) dini hari. Namun, kedua orangtuanya dan tiga orang lain tewas.

Sejumlah saksi mata mengaku mendengar tiga kali suara dentuman keras saat tabrakan terjadi. Suara tersebut diduga berasal dari benturan kendaraan bus dan tiga kendaraan lain, yang mengakibatkan lima orang tewas dan sembilan luka-luka.

"Usai mendengar dentuman, saya bersama warga lain berlarian menuju sumber suara. Situasinya gelap, sayuran berserakan di jalan," kata Sarjono, warga RT 1/RW 2 Dusun Deplongan.

Menurutnya, kondisi korban tewas sangat memprihatinkan. Sebagian tubuh korban tergencet bodi bus Rhema Abadi AA1541CA. Saat warga tengah melakukan pertolongan pertama, tiba-tiba terdengar teriakan anak kecil dari dalam mobil Toyota Corolla bernomor K7615AF warna abu-abu.

Setelah didekati, ternyata sumber tadi merupakan suara dari Aurel, anak korban pasangan suami istri Andi-Atin, warga Desa Gundih, Kecamatan Geyer, Kecamatan Grobogan. Andi dan Atin tewas dalam kecelakaan tersebut.

"Evakuasi Aurel memakan waktu lumayan lama. Ia selamat karena duduk di belakang kursi kemudi. Selama proses evakuasi, anak perempuan itu selalu memanggil nama ayah dan ibunya. Saya berusaha menenangkan dan terus memegang tangannya," ujarnya.

Paman korban, Susilo (58), warga Temanggung, mengatakan, korban rencananya mudik ke Tambak, Banyumas. Mereka berangkat dari Grobogan pada Rabu (15/7/2015) malam.

"Rencananya mau pulang Mudik ke tanah kelahiran Andi, yakni di Tambak, Banyumas. Tapi nasib berkata lain," kata Susilo setelah melihat kondisi Aurel serta jasad Andi dan Atin di Kamar Mayat RSUD Kota Salatiga.

Santunan

Sementara itu, para ahli waris korban kecelakaan maut di di Dusun Deplongan, Getasan, Kabupaten Semarang, bakal menerima santunan dari PT Jasa Raharja. Besaran santunan yang akan diterima adalah Rp 10 juta untuk korban luka dan Rp 25 juta untuk korban meninggal.

Menurut Kepala Bagian Clean PT Jasa Raharja (Persero) Jawa Tengah, I Wayan Kastika, saat ini pihaknya tengah mendata semua korban kecelakaan maut tersebut. Semua pembayaran santunan akan dilakukan pada 22 Juli 2015 dengan cara mendatangi rumah korban atau ahli waris.

"Prosedur penanganan korban kecelakaan tetap sama, yakni selalu mengutamakan kecepatan pelayanan," kata I Wayan, Kamis (17/7/2015)

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di jalur Magelang-Salatiga, Kamis dinihari. Sebuah bus dan tiga mobil mengalami tabrakan beruntun yang mengakibatkan lima orang tewas dan korban luka-luka mencapai sembilan orang. Arus lalu lintas dilaporkan macet total selama sembilan jam.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved