Kriminal
Pencuri Nekat, Bawa Motor dengan Jebol Tembok
Aksi berlangsung pada Rabu dini hari. Menurut hasil pemeriksaan, kami menduga pelaku masuk melalui tembok belakang rumah.
UNGARAN, TRIBUNJATENG.COM - Kapolsek Banyubiru, AKP Aslam, telah menerima laporan tentang aksi pencurian di kediaman Suwardi (55) di Kebondowo, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Rabu (29/7). Menindaklanjuti laporan itu, ia segera menerjunkan personel. Setiba di lokasi, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara guna mendalami kasus.
"Aksi berlangsung pada Rabu dini hari. Menurut hasil pemeriksaan, kami menduga pelaku masuk melalui tembok belakang rumah. Ada sebagian tembok yang dijebol," katanya kepada Tribun Jateng, Jumat pagi.
Hingga kini, petugas masih mengembangkan penyidikan. Sekadar informasi, rumah Suwardi berada di antara persawahan Kebondowo. Saat peristiwa berlangsung, di rumah hanya ada anak perempuan Suwardi, yakni Suwarti (24).
Mendengar ada suara mencurigakan, Suwarti kaget. Ia terbangun dari tidur. Setelah melakukan pengecekan, ternyata tablet dan telepon seluler miliknya raib.
Jantungnya semakin berdebar manakala mendapati sepeda motor Yamaha Mio H 4658 GV serta tabung gas ukuran tiga kilogram ikut hilang. Ia juga menemukan lubang berukuran sekitar 40x40 sentimeter di tembok belakang rumah.
"Pintu rumah tidak mengalami kerusakan. Pelaku jelas menjebol tembok. Barang-barang korban juga dibawa pelaku melalui lubang tersebut. Kami masih mendalami kasus ini," terang Aslam.
Babak belur
Aksi pencurian juga terjadi di Desa Termas, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Kamis (30/7) malam. Sebagai imbas dari peristiwa itu, empat orang tak dikenal babak belur dihajar massa. Keempanya diduga sebagai komplotan pencuri.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun Jateng, malam itu warga Desa Termas yang kebetulan sedang berkumpul melihat delapan orang asing berjalan masuk ke kampung. Warga yang mencium gelagat mencurigakan kemudian bertanya perihal kedatangan mereka.
"Mereka bilang mau mencari jimat. Warga tak percaya. Lantas, mereka malah menantang warga," terang warga Termas, Wiranto (38), Jumat (31/7).
Tak terima dengan perlakuan tersebut, warga yang marah kemudian menghajar gerombolan itu. Empat orang tertangkap, empat lainnya kabur.
Insiden main hakim sendiri pun semakin menjadi. Ratusan warga yang kesetanan menghadiahi bogem mentah kepada empat orang yang telah disandera tersebut.
Beruntung, aparat segera datang untuk meredam situasi. Tiga mobil patroli serta satu truk berisikan satu peleton petugas bersenjata lengkap menyeterilkan lokasi.
"Meski begitu, kemarahan warga justru memuncak tatkala polisi mengamankan keempatnya. Warga menyiram roda mobil patroli polisi dengan bensin dan mencoba menggemboskan ban. Massa juga berupaya mengejar tetapi petugas langsung memberi tembakan peringatan," timpal warga lain, Aji Wijaya (40).
Menurut Aji, akhir-akhir ini warga Desa termas mulai berperilaku sensitif terhadap kedatangan orang tak dikenal. Musababnya, mereka kerap kehilangan barang-barang berharga.
Kapolres Grobogan, AKBP Indra Darmawan, membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, empat orang yang diketahui merupakan warga Kecamatan Karangrayung dan Kecamatan Kebonagung itu masih diperiksa di Mapolres Grobogan. "Kami masih melakukan pemeriksaan," katanya. (dse/put)
pencurian
Lagi, Remaja Jogja Meninggal Setelah Jadi Korban Klitih di Sekitar Stadion Mandala Krida |
![]() |
---|
Fandi Ajak Pacar Jambret Hp Warga Jalan Teri Kota Tegal |
![]() |
---|
Diduga Serempetan Warga Klaten Dipukuli dan Ditusuk di Sleman |
![]() |
---|
Maling Gasak Mobil Lexus Rp 700 Juta dan CRV Warga Panggung Lor Semarang |
![]() |
---|
Mantan Maling di Kebumen Kambuh Lagi Mencuri Motor, Penjara Tak Bikin Tobat |
![]() |
---|