Curanmor
Imam Berdalih Curi Motor Untuk Biayai Anaknya Sakit Muntaber
Imam Berdalih Curi Motor Untuk Biayai Anaknya Sakit Muntaber
Penulis: muh radlis | Editor: iswidodo
Laporan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Anaknya yang baru berumur satu tahun lebih menderita sakit muntaber membuat Prahara Imam Santoso (23), warga Petempen, Semarang Tengah, Kota Semarang, nekat mencuri sepeda motor milik tetangganya.
Mengaku tak memiliki biaya untuk pengobatan anaknya, sepeda motor Honda Mega Pro warna hitam milik Walli Alfatah, yang tak lain adalah tetangganya dicuri oleh Imam.
Rencananya, Imam akan menjual sepeda motor itu seharga Rp 2 juta untuk pengobatan anaknya, namun belum sempat laku anggota Reskrim Polsek Semarang Tengah langsung menangkap Imam.
"Anak saya sakit muntaber sudah tiga hari, saya tidak punya biaya untuk berobat," kata Imam kepada Tribun Jateng, Senin (10/8/2015).
Pria yang sehari hari bekerja sebagai karyawan usaha catering ini mengatakan, saat itu, Minggu (2/8/2015), dia melihat sepeda motor tetangganya yang terparkir di halaman rumah baru selesai dipanaskan mesinnya oleh pemiliknya.
Kunci sepeda motor itu masih menempel di motor. Rupanya, sepeda motor itu sudah diintai oleh Imam selama satu minggu sebelumnya. "Motornya cuma diparkir saja selama satu minggu, jarak rumahnya sama rumah saya berjarak tiga rumah saja," katanya.
Awalnya Imam mengaku tidak berniat mencuri sepeda motor itu, namun saat anaknya jatuh sakit dan butuh pengobatan, terbersit pikiran Imam untuk mencuri sepeda motor itu.
Korban yang baru selesai memanaskan mesin motor masuk ke dalam rumah dan membiarkan kunci motornya masih menempel di motor.
Imam tak langsung mencuri motor itu, dia hanya mengambil kunci motor yang tadi masih menempel.
Keesokan harinya, Senin (3/8/2015) dini hari sekitar pukul 03.00, berbekal kunci motor yang sudah dicuri sebelumnya, Imam membawa kabur sepeda motor milik tetangganya itu. Lantaran takut ketahuan, Imam mengenakan jas hujan dan masker.
Sepeda motor itu lalu disimpan di tempat Imam bekerja sembari menawarkan kepada rekan rekannya untuk dijual. "Saya simpan di Pedurungan, rencana mau jual Rp 2 juta. Sudah saya tawarkan tapi belum ada yang mau beli," katanya. Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Ifan Taufik, mengatakan, operasi penangkapan Imam berawal dari laporan korban yang ditindaklanjuti oleh unit Reskrim Polsek Semarang Tengah. (*)