Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

HUT RI

Tanamkan Nasionalisme Ala SMAN 1 dan Koramil 09 Karangtengah

Drama dibawah bimbingan Koramil 09 Karangtengah ini menceritakan perjuangan gigih masyarakat Karangtengah dalam melawan penjajah.

Penulis: puthut dwi putranto | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Puthut Dwi Putranto
Drama Kolosan SMAN 1 Karangtengah1 

Laporan Wartawan Tribun Jateng,  Puthut Dwi Putranto

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Ratusan masyarakat ikuti upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (17/08/2015). Ada yang menarik dari upacara yang diikuti oleh 800 peserta dari semua unsur instansi di Kecamatan ini.

Sekitar 30 siswa SMA Negeri 1 Karangtengah yang mengenakan baju pejuang Indonesia menampilkan drama kolosal usai upacara selesai. Drama dibawah bimbingan Koramil 09 Karangtengah ini menceritakan perjuangan gigih masyarakat Karangtengah dalam melawan penjajah.

Saat itu penjajah yang tengah melintas wilayah Karangtengah tanpa dikomando langsung dibabat habis oleh pejuang Indonesia. Hanya dalam hitungan menit, penjajah berhasil ditumbangkan oleh pejuang yang mayoritas warga Karangtengah. Seketika itu, terdengar tepukan tangan riuh dari ratusan peserta yang mengapresiasinya.

Danramil 09 Karangtengah, Kapten Kav Nahrunsyah Pasaribu, menjelaskan, di zaman era globalisasi ini TNI terus berupaya menanamkan rasa nasionalisme kepada generasi muda. Satu diantaranya dengan cara membekali siswa SMA rasa cinta terhadap tanah air. Mereka ditunjuk langsung sebagai aktor pejuang kemerdekaan.

" Kami tidak mau rasa nasionalisme menjadi luntur akibat westernisasi. Kami tanamkan kepada siswa rasa cinta tanah air dengan ikut langsung dalam drama perjuangan. Biar mereka tahu betapa susahnya perjuangan di jaman perang, " terang Pasaribu selaku Inspektur Upacara.

Sementara Anggota Koramil 09 Karangtengah selaku Koordinator Upacara dan Koordinator Pelatih Drama Kolosal, Pelda Bayu Sumbowo, mengatakan, untuk menyelesaikan drama kolosal tersebut hanya dibutuhkan waktu dua jam.

"Dua kali latihan setiap sore hari. Setiap latihan hanya satu jam. Semoga pemuda sekarang selalu mengingat perjuangan gigih masyarakat Indonesia dalam merebut Tanah Air dari tangan penjajah, " kata Bayu. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved