Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ibadah Haji

70 Persen Jamaah Calon Haji Jateng-DIY Berisiko Tinggi

Sekitar 70 persen dari 26.568 jamaah calon haji (Calhaj) dari Jawa Tengah dan DI Yogyakarta berstatus risiko tinggi (Risti).

Penulis: suharno | Editor: Catur waskito Edy
tribunjateng/dok
FOTO DOKUMEN Jamaah Haji tiba di Solo 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Kasi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Arqu Aminuzzab menuturkan sekitar 70 persen dari 26.568 jamaah calon haji (Calhaj) dari Jawa Tengah dan DI Yogyakarta berstatus risiko tinggi (Risti).

''Yang berstatus Risti adalah jamaah yang memiliki riwayat penyakit kronis. Untuk itu, akan mendapat pengawasan intensif dari tim medis mulai keberangkatan hingga kepulangan dan mayoritas jamaah Risti berusia di atas 60 tahun,'' ungkap Arqu, Kamis (10/9/2015).

Dia menambahkan para jamaah Calhaj yang tergolong Risti yakni menderita penyakit kronis seperti darah tinggi, diabetes, hingga paru-paru.

Untuk memperlancar proses ibadah, para jamaah Risti mendapatkan tanda khusus berupa gelang yang terdiri dari tiga warna sesuai tingkat kerawanannya yakni merah, kuning, dan hijau.

Arqu mengatakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya melakukan pemeriksaan ketat berkait kesehatan jamah sebelum diterbangkan ke Tanah Suci.

''Kami berkoordinasi dengan pihak RSUD Moewardi Solo untuk pemantauan kondisi jamaah. Jangan sampai Calhaj berangkat dalam kondisi fisik yang tidak memungkinkan,'' sambungnya.

Status risti itu, lanjut Arqu, bisa diperparah lantaran kondisi Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya yang dilanda badai pasir.

Hal ini lantaran kandungan badai pasir berupa toxin, virus atau bakteri, serta bahan lain seperti sulfur, logam berat, bisa menganggu kondisi jamaah.

Wabah penyakit Middle East Respiratory Syndrome-Coronavirus (MERS-CoV) dinilainya juga menjadi perhatian tambahan bagi para jamaah dan pendamping.

Untuk menekan risiko penyakit akibat cuaca ekstrim itu, Arqu mengimbau jamaah mengonsumsi vitamin, makan bergizi, dan menggunakan masker serta pakaian tebal ketika keluar pemondokan, supaya menjaga daya tahan tubuh.

''Kami berharap jamaah tidak sering keluar pemondokan. Saya prediksi badai tahun ini jadi yang terbesar selama musim haji beberapa tahun terakhir,'' tutur Arqu.

Di sisi lain, Kasi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB), Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Agus Hufron mengatakan separuh daei 368 jamaah Calhaj asal Kota Bengawan tergolong dalam Risti.

Namun dia memastikan seluruh jamaah asal Solo sudah siap untuk diterbangkan ke Tanah Suci pada dua kelompok terbang (Kloter) terakhir atau Kloter 73 dan 74. (*)

"Sekitar 50 persen dari total jamaah memang dikategorikan Risti. Mereka butuh penanganan khusus, pemeriksaan kesehatan dan pendampingan khusus," paparnya. (har)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved