Smart Election
Henry Butuh 16 Relawan Demokrasi
Keempat segmen tersebut yakni segmen pemilih kalangan difabel, pemilih marjinal, pemula, dan perempuan.
Semarang, Tribunjateng.com -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang membuat satuan Relawan Demokrasi (Relasi) untuk menyosialisasikan Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang 9 Desember mendatang. Relasi akan diisi 16 orang yang akan menyosialisasikan ke empat segmen pemilih.
Keempat segmen tersebut yakni segmen pemilih kalangan difabel, pemilih marjinal, pemula, dan perempuan. Namun hingga kemarin, masih delapan orang yang mendaftar sebagai anggota Relasi.
“Padahal 15 Oktober besok Relasi sudah harus terbentuk. Setiap segmen berisi empat orang. Meski berupa keikhlasan ada biaya transportasi Rp 350 ribu per bulan. Untuk mendapatkan orang-orang Relasi, kami berupaya meminta bantuan ke Dinsospora dan Persatuan Tuna Netra Indonesia,” kata Henry Wahyono, Ketua KPU Kota Semarang usai acara diskusi di Hall Balaikota Semarang, Senin (12/10).
Henry mengungkapkan beberapa syarat harus dipenuhi anggota Relasi di antaranya yakni mampu berkomunikasi di depan empat segmen tersebut, mampu menggerakkan orang untuk ke TPS, punya pengalaman mengelola anak jalanan dan masyarakat kurang beruntung, serta bisa menggunakan bahasa isyarat dengan kaum difabel.
“Kalau relawan yang bicara sosialisasi Pilwakot akan pas karena mereka sudah pengalaman di bidang itu. Kalau KPU yang datang malah takut. Ini upaya kami meningkatkan partisipasi pemilih di Kota Semarang,” ujarnya.
KPU menargetkan partisipasi atau masyarakat menggunakan hak pilih dalam pilwakot Semarang mencapai 77,5 persen.
“Pilwakot 2010 partisipasi mencapai 60,2 persen, Pilgub sebesar 67 persen, pileg sebesar 75 persen, sedangkan pilpres 79,8 persen. Target kami 77,5 persen bukan target mudah. Kami harus ekstra menyosialisasikan. Kami mohon bantuan tim paslon untuk menggerakkan nyoblos untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,” ujarnya.(*)
