Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Outlook 2016

Membuka Peluang Usaha di Pasar Bebas ASEAN

Barang-barang, seperti tekstil, garmen, bahkan onderdil motor dan handphone asal Negeri Tirai Bambu identik dengan harga murah.

Penulis: moh anhar | Editor: Catur waskito Edy
zoom-inlihat foto Membuka Peluang Usaha di Pasar Bebas ASEAN
NET
Pemberlakuan MEA Dikahwatirkan Geser Posisi Bahasa Indonesia

TRIBUNJATENG.COM -- Yang tertanam dalam benak ketika memperbincangkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA): pekerja asing berbondong-bondong masuk Indonesia, produk luar negeri membanjir di pasar domestik, dan kita terdesak.

Tak heran, bila kemudian di berbagai kesempatan didengungkan kita harus bisa mempersiapkan diri menghadapi sistem ekonomi yang membuka lebar-lebar aktivitas ekonomi, misalnya, perdagangan, jasa, serta investasi, lintas kawasan antarnegara ASEAN.

Risiko berkompetisi dalam aktivitas ekonomi memang satu sisi sebagai sebuah ancaman.

Tentu kita masih ingat bagaimana gempuran produk-produk China di pasaran menghantam produk lokal. Barang-barang, seperti tekstil, garmen, bahkan onderdil motor dan handphone asal Negeri Tirai Bambu identik dengan harga murah.

Hanya saja harga murah ini tidak dibarengi dengan kualitas yang memadai. Akhirnya, konsumen pun mudah sekali mencap, produk murah identik dengan barang yang cepat rusak. Meski harus diakui tidak semua produk China demikian.

Setidaknya hal ini ada sisi yang menjadi perhatian, yakni daya saing. Bagaimana sebuah produk mampu diterima pasar, namun dengan harga yang masih bisa dijangkau. Produk yang memiliki daya saing tinggi berpotensi mampu bertahan lama di pasar.

Pada laman kemenperin.go.id, sampai dengan akhir 2015, sektor ekonomi kreatif diprediksi menyumbang ke perekonomian Indonesia sebesar Rp 111,1 triliun. Pada angka pertumbuhan ekspor industri kreatif, kontribusi terbesar dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan sebesar 11,81 persen.

Kemudian, disusul produk fesyen dengan pertumbuhan 7,12 persen, periklanan sebesar 6,02 persen, dan arsitektur 5,59 persen.

Pelaku di bidang industri kreatif di Semarang, Bernadatte Natalia Sari atau yang akrab dipanggil Naneth Ekopriyono, mengatakan, produk lokal memiliki keunggulan market positioning dan branding yang kuat. Setidaknya ini menjadi modal menghadapi akan masuknya barang-barang sejenis dari negara-negara ASEAN.

Belum lagi tren media sosial di kalangan pelaku usaha belakangan ini. Dukungan tekonologi informasi membuat pemasaran produk semakin mudah. “Hambatan SDM bisa diatasi dengan pemasaran via online. Dan ini sekarang sudah banyak dilakukan oleh pelaku UMKM. Pemasaran online sudah tidak melihat di satu kota saja, tapi sudah keluar kota hingga luar negeri. Teman-teman UKM sudah sadar, selain kreatifitas produk juga pemasaran via online dan persaingannya sangat besar,” katanya.

Berbicara persoalan MEA, harus bisa memandangnya sebagai sesuatu yang positif dan membuka peluang baru.

Hal senada disampaikan Ketua Apindo Jateng Frans Kongi.Pengusaha Indonesia bisa membidik pasar di luar negeri dan bersaing lebih bebas. Diakuinya, memang perlu sejumlah persiapan untuk bisa mewujudkan hal tersebut.

"Di sisi lain adanya MEA, investor asing masuk. Kita berusaha menjadi negara yang baik untuk berinvestasi.Yang harus jadi perhatian, industri kecil bisa bersaing dengan negara lain bila pemerintah juga mempersiapkan para pelaku industri kecil," katanya.

Plt Kepala BKPM Jateng, Asih Widhiastuti, menyebutkan, sejumlah upaya menjadikan Jateng sebagai destinasi investasi. Diantaranya pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dengan sistem online. Memang belum sepenuhnya diterapkan. Setidaknya ada iktikad baik untuk mempermudah bagi siapa saja yang membutuhkan layanan perizinan, entah itu pemodal besar maupun wirausahawan pemula.

"Pelayanan secara online berarti antara pemohon izin dengan pemberi layanan tidak akan bertemu, tujuannya untuk mengurangi isu jangan sampai dianggap masih ada suap. Yang jelas kita akan memberikan layanan sebaiknya sehingga para pengusaha merasa terlayani dengan baik," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved