Outlook 2016
Prediksi Penjualan Otomotif Tahun 2016 Oleh Fatrijanto Nasmoco
Prediksi Penjualan Otomotif Tahun 2016 Oleh Fatrijanto Nasmoco
Penulis: hesty imaniar | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM - Kinerja di sektor otomotif, baik secara nasional maupun regional Jateng, pada 2015 mengalami penurunan. Meski demikian, sejumlah produk baru terus bermunculan. Berbagai inovasi tak henti dilakukan oleh produsen guna mengambil hati konsumen. Semuanya ingin memenangkan pasar. Sampai-sampai, pabrikan kenamaan tak malu meluncurkan produk ramah lingkungan berharga terjangkau.
Mereka menyesuaikan adanya kebijakan penurunan uang muka serta suku bunga kredit. Namun, kalau geliat di sektor ini terus lesu, apa yang bisa dilakukan oleh produsen? Wartawan Tribun Jateng, Hesty Imaniar, mencoba menggali analisa dari Managing Director PT New Ratna Motor Authorized Toyota Main Dealer, Fatrijanto. Berikut wawancara mengenai proyeksi pasar otomotif di Jateng pada 2016.
Bagaimana proyeksi dan kondisi pasar otomotif pada tahun depan?
Melihat hasil tahun lalu, sepertinya kondisi pasar otomotif pada 2016 masih kurang bagus. Tahun ini, bursa mobil terjadi penurunan penjualan hingga 18 persen. Catatan itu terhitung sampai Oktober 2015. Beruntung, secara regional Jateng dan DI Yogyakarta, penurunannya tak seburuk di level nasional, yakni tujuh persen. Nah, tahun depan, pasar bakal stagnan.
Lalu, faktor apa saja yang memengaruhi naik turunnya pasar otomotif?
Banyak. Satu di antaranya adalah kebijakan pemerintah. Kalau secara eksternal, situasi global memberi dampak siginifikan terhadap penjualan kendaraan.
Bagaimana dengan harga pada 2016? Akankah mengalami kenaikan?
Bicara masalah harga, per Januari 2016 jelas ada kenaikan. Angkanya bervariasi, tergantung model kendaraan. Yang jelas, selisihnya tidak terlalu tinggi. Biasanya, kenaikan harga kendaraan berkisar tiga persen sampai empat persen.
Tren mobil pada tahun depan seperti apa?
Ada pergeseran kategori. Saat ini, masyarakat beralih ke jenis mobil ramah lingkungan atau LCGC. Mobil tersebut tengah tumbuh karena berharga terjangkau. Posisi mobil berharga pertengahan pun mulai turun. Sementara mobil SUV, senasib dengan jenis pikap. Keduanya tumbuh meskipun pelan. Tahun depan, sepertinya truk akan banyak dibeli mengingat banyak realisasi program infrastruktur. Demikian halnya jenis SUV. Tapi, kalau hitung-hitungan secara umum, tampaknya posisi teratatas masih akan ditempati oleh mobil jenis MPV.
Inovasi apa yang dilakukan oleh Nasmoco mulai 2016 nanti?
Per Januari 2016 nanti, kami akan membuka dua cabang, yakni di Pati dan Klaten. Banyak hal yang kami pertimbangkan. MEA adalah satu di antaranya. Pengusaha otomotif berharap, Pasar Tunggal ASEAN mampu mendongkrak industri. Semua bersaing. Produsen terus berinovasi guna menghadirkan produk terbaik. Kami pun begitu, ingin secara lebih luas menjangkau konsumen.
Bisakah disebut bahwa 2016 merupakan tahun pertumbuhan otomotif?
Bisa jadi begitu. Prediksi saya, pertumbuhan pasar kendaraan tidak hanya terjadi di Jateng, tetapi juga kota-kota besar lain. Saya sangat yakin, situasi pada tahun depan akan stabil. Ketika iklim tersebut terwujud, permintaan pasar bakal meningkat. Dan akhirnya, penjualan kendaraan meningkat.
Produk terbaru apa yang bakal muncul?
Sekali lagi, mobil jenis MVP akan naik daun lagi. Semua produsen pasti berlomba menelurkan produk baru. Tujuannya untuk mendongkrak penjualan. Khusus Toyota, tahun depan berencana mengeluarkan Fortuner seri terbaru. Menjelang akhir 2015 kemarin, Toyota sudah meluncurkan Avanza dan Innova keluaran paling gres.
Bagaimana dengan program untuk tahun depan?
Program jelas ada. Terlebih, persaingan bakal semakin keras. Pemain baru tampaknya bermunculan sehingga barang yang beredar di masyarakat kian bervariasi. Sya memperkirakan, kompetisi sengit akan terjadi di pasar LCGC. Hal serupa terjadi di mobil jenis SUV. Terlepas dari persaingan pasar, pada 2016 bisnis otomotif akan stabil. Arahnya positif. Harapannya, tren positif tersebut bisa bertahan sampai 2017. (tribunjateng/hesty imaniar)
Penjualan Mobil Januari-Oktober 2015
1. Toyota 270.672 unit
2. Daihatsu 140.723 unit
3. Honda 132.458 unit
4. Suzuki 101.933 unit
5. Mitsubishi 97.227 unit
Sumber: Gaikindo