Outlook 2016
BRI Siap Edukasi Grass Root Economy untuk Transaksi Nontunai
BRI Siap Edukasi Grass Root Economy untuk Transaksi Nontunai
Sepanjang itu, kebijakan pemerintah menguntungkan, kami akan ambil dan sebaliknya sebab kami harus mempertanggungjawabkan dana yang kami himpun untuk disalurkan ke kredit yang sehat. Apapun sektornya harus menerapkan prinsip kehati-hatian. Kuncinya kredit itu harus kembali.
Bagaimana dampak BI rate terhadap pertumbuhan kredit dan DPK perbankan di Jateng?
Tren BI rate sampai saat ini cenderung turun otomatis. Itu menguntungkan bagi bank, semakin turun semakin mudah kami memasarkan sebab bunganya tidak terlalu mahal. Meski demikian, jika BI rate tinggi tidak berdampak signifikan pada BRI sebab deposit ratio tinggi.
Bagaimana pengaruh dorongan transaksi non-tunai terhadap perkembangan perbankan?
Kami nantinya akan tersistem. Saat ini menuju ke arah digital. Sejak 2014 sampai saat ini volume transaksi mencapai 500 persen. Ini tentunya perkembangan yang luar biasa. Ke depan, kami akan memperbanyak agen BRILink, melengkapi fitur SMS banking, internet banking, serta menggandeng pemerintah daerah.
Transaksi nontunai akan memperkecil risiko, serta tidak memerlukan sumber daya manusia yang banyak karena akan tersistem sehingga kami terus mendorong transaksi non tunai ke depannya.
Barusan kami menjalin kerjasama dengan Samsat sehingga tidak menutup kemungkinan ke depan bayar pajak STNK lewat BRI. Jadi tidak usah antre serta hemat waktu. Sejauh ini, saat uji coba tidak ada kendala. Bahkan nantinya kami akan buka kantor di Samsat untuk memudahkan pembayaran. Targetnya tentu pengendara dan di Jawa Tengah sendiri ada 14 juta pemakaian kendaraam.
Tapi masalahnya, BRI main di segmen grass root economy yang membutuhkan edukasi yang lebih. Meski demikian, kami tidak lelah mengedukasi nasabah untuk melakukan transaksi non-tunai sehingga pembayaran apapun mulai bayar pulsa, pajak, tidak perlu ke bank.
Apa harapan BRI di 2016?
Harapan target yang dibebankan BRI bisa tercapai dengan aman, dan lancar serta senantiasa merangkul dan mengawal sebab tetap fokus ke grass root economy sejak awal. (tribunjateng/dini suciatiningrum)