Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Outlook 2016

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp 120 Triliun, Jateng Bisa Berapa?

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp 120 Triliun, Jateng Bisa Berapa?

Penulis: dini | Editor: iswidodo
tribunjateng/wahyu sulisitiawan
Kepala OJK reg 4 Jateng DIY Santoso Wibowo 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berfungsi penting dalam mempercepat sinergi antarlembaga keuangan sehingga lembaga keuangan tidak takut memberikan kredit, dan sebaliknya masyarakat mudah mengakses lembaga keuangan. Apalagi, tahun depan pemerintah akan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 120 triliun. Jika Jawa Tengah bisa menyalurkan Rp 10 triliun saja maka akan bagus untuk pengembangan usaha mikro.

Bagaimana strategi OJK mempererat sinergi sehingga membantu pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, Kepala OJK Regional 4 Jawa Tengah dan DIY, Y Santoso Wibowo, memaparkannya kepada wartawan Tribun Jateng Dini Suciatiningrum dan fotografer Wahyu Sulistiyawan.

Bagaimana kinerja lembaga keuangan di Jawa Tengah serta proyeksinya pada 2016?
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah tahun ini lebih bagus yakni tumbuh 5,1 persen sementara nasional hanya 4,7 persen. Angka tersebut memang lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 6 persen, tetapi bila dibandingkan negara lain, Indonesia masih tinggi pertumbuhan ekonominya.

Tahun ini memang ekonomi melambat namun tumbuh. Hal ini tentu berpengaruh juga pada pertumbuhan LKM (Lembaga Keuangan Mikro) dan koperasi yang mulai menjamur di tahun ini. Proyeksi 2016, pertumbuhan ekonomi baik Jawa Tengah maupun nasional di atas 5,6 persen, kredit sekitar 14 persen, dan pertumbuhan dana masyarakat tumbuh 15 persen. Jika pertumbuhan kredit 14 persen semestinya angka 5,6 persen bisa tercapai. Saya berharap lebih tetapi pertumbuhan yang lebih harus diimbangi beberapa indikator.

Apakah indikator-indikator itu?
Salah satu indikator bisa dilihat dari sisi investasi. Saat ini perekonomian tumbuh dari permintaan yang tinggi, hal itu baik namun lebih bagus jika tingkat investasi tinggi. Kredit pun juga demikian, sekarang ini masih didominasi kredit modal kerja, konsumsi, baru investasi. Seharusnya investasi yang dominan. Tahun depan, kita harapkan investasi lebih tinggi sehingga lapangan pekerjaan tersedia. Semarang, Solo, Tegal, Demak, dan daerah Pantura lain menjadi sentra industri tinggi jadi harus digerakkan. Jawa Tengah itu tempat yang seksi bagi investor asing jadi jangan disia-siakan.

Apa dampak investasi pada pertumbuhan sektor keuangan?
Jika investasi meningkat, pertumbuhan LKM dan koperasi positif, bahkan bank umum juga BPR semakin berkembang. Apalagi, tahun depan pemerintah berupaya menyalurkan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 120 triliun. Saya berharap KUR bisa menjangkau UMKM lebih banyak apalagi mulai Januari 2016 ada subsidi bunga menjadi 9 persen per tahun dari bunga sebelumnya 12 persen per tahun.

Strategi dan inovasi apa yang akan dilakukan OJK pada 2016 untuk mewujudkan itu semua?
Perlu diketahui tugas OJK adalah mengawasi, mengatur perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank. Sehingga ada beberapa inovasi yang akan OJK luncurkan tahun depan satu diantaranya membentuk Asosiasi Industri Jasa Keuangan yang beranggotakan perbankan, lising, asuransi, pasar modal, LKM dan koperasi di bawah OJK.

Asosiasi tersebut bertujuan agar setiap kebijakan yang dikeluarkan OJK bisa diketahui semua pihak. Selama ini informasi kebijakan OJK hanya kuat di perbankan saja namun lemah di industri keuangan lain.
Saya akan mengajak semua stake holder yang berada di naungan OJK bersatu padu membangun Jawa Tengah dengan cara guyup saling menukar informasi, pengalaman di semua sektor baik pegadaian, perbankan, maupun LKM.

Sebagai contoh, jika ada nasabah yang kurang baik jangan direkomendasikan ke sektor lain namun mengingatkan. Contoh lain yakni asuransi pertanian dari Jasindo untuk memajukan usaha petani namun Jasindo tidak bisa memasarkan ke bank. Jadi melalui asosiasi tersebut OJK siap menjadi mediator agar bank tidak takut lagi memberikan kredit pada petani yang sudah dijamin Jasindo. Sinergi inilah yang kami dorong terus sehingga bisa mempercepat sinergi yang baik antarlembaga keuangan.

Selain itu pada 2016 ada sebelas sasaran strategis, fokus utama penguatan pengawasan jasa keuangan perbankan, pasar modal, dan industri keuangan bukan bank. OJK akan menerapkan pelayanan prima terkait perizinan agar lebih singkat secara online. (tribunjateng/dini suciatingrum)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved