Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Profile dan Sepak Terjang Din Minimi Sebelum Meletakkan Senjata

Profile dan Sepak Terjang Din Minimi Sebelum Meletakkan Senjata

Penulis: Admin | Editor: iswidodo
YOUTUBE
DIN MINIMI foto bersama BANG YOS 

TRIBUNJATENG.COM -- Din Minimi yang bernama lengkap Nurdin Bin Ismail Amat alias Nurdin Abu Minimi sebelum meletakkan senjata adalah sosok yang disegani anggotanya. Din Minimi lahir di Desa Keude Buloh, Kecamatan Julok, Aceh Timur, merupakan Ketua Kelompok Bersenjata Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Dia bergabung dengan GAM tahun 1997 dan sempat menjadi buron TNI Polri beberapa tahun sebelum berhasil dibujuk oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso, Selasa (29/12/2016).

Din Minimi mengajak anggotanya yang sembunyi di hutan-hutan gunung di Aceh untuk turun gunung meletakkan senjata setelah percaya dengan janji Sutiyoso. Bang Yos kala itu menyatakan, sebagai kompensasi penyerahan diri Din dan anggotanya akan diberi amnesti. "Itulah yang disebut penyelesaian damai. Tapi tetap diproses hukum. Begitu amnesti turun, dia akan bebas,” kata Sutiyoso yang sempat berfoto bersama dengan Din Minimi beserta anggotanya.

BACA: Lebah Bikin Pesawat Garuda Indonesia Tak Jadi Terbang

Tuntutan kelompok Din Minimi sebelum meletakkan senjata yaitu pengampunan terhadap para anggotanya yang diduga terlibat kasus-kasus kekerasan, kesejahteraan bagi para mantan kombatan, dan pembangunan rumah untuk yatim piatu korban konflik.

Sekilas sebelum terjadi peletakan senjata itu, Sutiyoso berkomunikasi secara intens dengan Din Minimi selama sekitar satu bulan sebelum membujuknya menyerahkan diri. Bang Yos berkomunikasi dengan Din Minimi melalui sambungan telepon yang dibantu oleh seseorang.

Perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Din Minimi yang dirahasikan itu, Bang Yos butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan darat dari Meulaboh, Aceh. Jalan yang dilalui merupakan kombinasi antara lintasan hutan, perkebunan, dan permukiman warga. Bang Yos pun hanya didampingi 2 orang pendamping sesuai permintaan Din Minimi. Dan setelah bertemu, Din mengajak lanjutkan perbincangan di rumahnya. Saat itu Bang Yos baru kemudian tahu bahwa Din Minimi sudah 4 tahun tidak pulang ke rumah.

Akhirnya, Din Minimi turun gunung dan menyerahkan senjatanya kepada Kepala BIN Sutiyoso. Tak hanya itu, dia bersama 120 anggotanya turun gunung dan menyerahkan belasan senjata api, amunisi, granat dan pelontar geranat. Salah satu tuntutan Din sebelum turun gunung yaitu mendapat amnesti (pegampunan) dari Presiden Joko Widodo.

Din Minimi mengakui bahwa dirinya bergerilya melawan Pemerintah Aceh karena kecewa terhadap ketidakadilan di provinsi tersebut. Din yang merupakan mantan gerilyawan GAM menganggap pemerintah gagal penuhi janji untuk sejahterakan masyarakat Aceh.

Saat berada di medan gerilya, Din bisa berkomunikasi melalui sambungan telepon. Dia pun bisa menyampaikan bantahan saat Polri dan TNI menuduh bahwa ada aksi kelompok Din yang menculik dan membunuh anggota TNI di pedalaman Aceh Utara. Din Minimi membantah dirinya dan kelompoknya terlibat. Dia berdalih tidak ada urusan dengan TNI karena perjuangannya adalah melawan pemerintah Aceh.

Berdasar pelusuran tribun jateng, Din mengakui pernah terlibat aksi kriminal bersenjata di Aceh Timur. Antara lain kasus penculikan warga negara Skotlandia, Juni 2013, perampokan mobil PT CPM di Aceh Timur. (tribunjateng/berbagai sumber)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved