Sopir Metromini 640 Mengaku Warga Kudus yang Tewas di Bus Bukan Korban Perampokan
Ia dan kernetnya, Muhammad Hendar, mengarang cerita tentang perampokan itu.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Muhammad Sasih (32 tahun), sopir Metromini 640 rute Pasar Minggu - Tanah Abang, Minggu (14/2/2016), mengaku kepada polisi bahwa seorang penumpangnya yang tewas pada Kamis lalu bukan korban perampokan di atas bus.
Ia dan kernetnya, Muhammad Hendar, mengarang cerita tentang perampokan itu.
Dengan terbata-bata, Sasih berbicara bahwa dirinya dan Hendar mengarang cerita soal kejadian yang menimpa Bagus Budiwibowo, penumpangnya. Mereka sebelumnya mengatakan, Bagus menjadi korban perampokan dan didorong oleh perampok dari atas metromini yang dikendarai Sasih pada Kamis lalu.
"Saya ngarang, takut (diamuk) massa Pak," kata Sasih dengan suara perlahan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu.
Menurut dia, kejadian sebenanya adalah Bagus jatuh dari atas bus ketika bus sedang berjalan. Ia pun langsung memberhentikan busnya. Ia lalu turun dan membawa Bagus ke dalam bus.
BACA: Warga Kudus Jadi Korban Perampokan di Metromini
"Pada saat itu gak ada kejadian perampokan di mobil," tambah Sasih.
Bersama polisi lalu lintas yang ada dilokasi kejadian, yaitu di Jalan Gatot Subroto, Sasih membawa Bagus ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Dari Budi Kemuliaan Bagus dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Namun, nyawa Bagus tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, secara terpisah di tempat yang sama mengatakan, "Informasi terakhir malam ini, sopir dan kernet mengakui mereka mengarang cerita kepada rekan-rekan korban di rumah sakit. Kepada Polantas di Jakarta Pusat masih ceritanya didorong pelaku kejahatan."
Krishna melanjutkan, pihaknya masih mendalami alasan sopir mengarang cerita.
"Sampai saat ini informasi masih simpang siur. Sopir dan kernet berubah-ubah keterangannya. Apakah yang bersangkutan (Bagus), korban kejahatan di atas bus atau yang bersangkutan korban kecelakaan saat yang bersangkutan turun, saat bus masih berjalan," kata Krishna.
Krishna mengatakan, belum ada kesimpulan dari kasus ini. Penyidik masih memeriksa Sasih dan kernetnya.