Gerhana Matahari
AR Sugeng Riyadi Perkirakan Durasi Gerhana Matahari di Jateng 136 Menit, Silakan Lihat
AR Sugeng Riyadi Perkirakan Durasi Gerhana Matahari di Jawa Tengah 136 Menit
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kepala Observatorium Club Astronomi Santri Assalaam (CASA) Solo, AR Sugeng Riyadi mengatakan masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir apabila ingin melihat prosesi gerhana matahari pada hari Rabu (9/3/2016).
Menurutnya, peristiwa alam yang juga pernah terjadi di Indonesia pada 1983 (11 Juni 1983) bisa disaksikan dan tidak ada larangan melihat gerhana matahari pada hari Rabu besok seperti larangan yang dilakukan 33 tahun yang lalu.
"Pada tahun 1983 lalu, pemerintah resmi mengeluarkan larangan menyaksikan gerhana matahari. Bahkan lubang-lubang rumah harus ditutupi. Padahal banyak orang asing saat itu datang ke Indonesia untuk menikmati fenomena alam ini. Tahun 2016 ini, dibalik. Silakan masyarakat bisa melihat," ujar Sugeng, Senin (7/3/2016).
Sugeng menambahkan untuk melihat gerhana matahari ini juga jangan asal, lantaran bisa saja mata terkena radiasi, sehingga perlu kacamata khusus untuk menangkal radiasi. "Jadi, sama kayak melihat matahari saat siang menggunakan mata telanjang, mata pasti sakit. Begitu juga saat proses akan atau setelah gerhana matahari. Tetapi saat gerhana penuh atau kondisi gelap tidak apa-apa tidak memakai kacamata," sambungnya.
Menurutnya, sudah menjadi hal yang wajar setiap orang di negara tropis menggunakan kacamata hitam saat siang hari untuk menghindari radiasi matahari, lantaran radiasi matahari yang terakumulasi di mata bisa menimbulkan penyakit.
Dia memperkirakan gerhana matahari akan terjadi mulai jam 06.20 hingga 08.36 WIB atau sekitar 136 menit. Menurutnya untuk wilayah Solo dan sekitarnya gerhana matahari yang akan terjadi sekitar 82,6 persen. (*)
