Gerhana Matahari Total
Kuli Panggul Dan Tukang Becak Keluhkan Pasar Sepi
Sepi mas, saya sudah ada disini sejak pukul 05.00 nunggu pelanggan. Biasanya kalau jam 08.00 sudah ramai dan berkeringat
Penulis: fajar eko nugroho | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL -- Sepinya aktivitas pasar Pagi Kota Tegal banyak dikeluhkan b‎eberapa orang tukang becak, tukang parkir, dan kuli panggul mengeluhkan pendapatannya menurun akibat para pedagang belum ada yang buka dan pembeli juga sepi.
Hingga pukul 08.30 aktivitas pasar masih sepi. Padahal biasanya aktivitas pasar mulai sudah ramai sejak pukul 04.30 pagi.
"Sepi mas, saya sudah ada disini sejak pukul 05.00 nunggu pelanggan. Biasanya kalau jam 08.00 sudah ramai dan berkeringat," ujar Wanto (40) seorang kuli panggul di Pasar Pagi Kota Tegal.
Ia awalnya tidak tahu kenapa suasana pasar kali ini tidak seperti biasanya lantaran sepinya pengunjung.
Namun, Wanto menduga sepinya aktivitas pasar ini karena warga takut keluar rumah karena ada fenomena GMT.
"Ya mungkin saja ada yang takut keluar rumah karena ada gerhana pagi ini. Makanya tidak ke pasar pagi-pagi, ya mungkin nanti agak siangan," jelasnya.
Hingga pukul 08.15, Wanto dan 30 kuli panggul lainya hanya duduk-duduk dan tidur-tidur di emperan toko belum ada yang mendapatkan pelanggan sama sekali.
"Belum dapat uang blas mas, biasanya sudah dapat 15 ribu kalau jam segini," keluhnya.
Hal senada diungkapkan Kadir (30) tukang becak di Pasar Pagi Kota Tegal. Ia mengeluhkan sepinya aktivitas pasar pasda hari ini. Pasalnya, ia baru mendapatkan satu pelanggan saja sejak mangkal dari pukul 04.00 pagi tadi.
"Bener-bener sepi hari ini, dari tadi mangkal baru dapet uang 10 ribu. Itu saja dari satu pelanggan saja," ujar Kadir. (*)