Semarang Today
Semarang Akan Jalin Sister City dengan Split dan Ulsan
Pemkot Semarang akan menjalin kerja sama sister city atau kota kembar dengan Kota Split, Kroasia, dan Ulsan, Korea Selatan.
Penulis: galih permadi | Editor: Catur waskito Edy
SEMARANG, TRIBUN - Pemkot Semarang akan menjalin kerja sama sister city atau kota kembar dengan Kota Split, Kroasia, dan Ulsan, Korea Selatan. Pada tahap awal, Pemkot akan mengirim staf Dinas Bina Marga ke Korea Selatan untuk mempelajari persoalan infrastruktur.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan kedua kota tersebut. "Alhamdulillah, penandatanganan MoU sister city dengan Kota Split dan Ulsan disetujui DPRD dan ini menjadi dukungan kepada pemerintah. Saya rasa, langkah Pemkot Semarang selama ini dalam wujud menjalin kerja sama dengan beberapa kota di luar negeri perlu memperoleh dukungan semua pihak," ujar Hendi, demikian sapaan akrabnya, Rabu (9/3).
Hendi itu mengatakan, kedua kota memiliki kemiripan dengan Kota Semarang, yakni sama-sama memiliki pelabuhan dan laut. Adanya kerja sama tersebut diharapkan bisa saling membantu dan menguntungkan. "Pemerintah Kota Ulsan pada Maret ini telah bersedia untuk menerima Dinas Bina Marga Kota Semarang yang akan belajar tentang persoalan jalan, pemberdayaan manusia, dan juga terkait budaya. Korea Selatan juga punya potensi berupa penggunaan teknologi terbaru dalam hal infrastruktur, misalnya dalam hal pengaspalan jalan dan peningkatan jalan dalam waktu yang cepat namun tetap berkualitas," ujarnya.
Sementara Kota Split, lanjut Hendi, memiliki keunggulan dalam penataan pariwisata yang baik sehingga banyak turis datang. "Pemerintah Split memiliki manajemen yang baik dalam mengelola pariwisata. Sebaliknya mereka bisa mengirimkan orang-orang ke Kota Semarang untuk belajar berbagai hal, misal sumber daya alam dan keharmonisan etnis. Kedua kota ini merupakan kota besar di negara masing-masing diharapkan ada simbiosis mutualisme dengan adanya kerjasama ini," ujarnya.
Hendi mengatakan, untuk penanganan rob dan banjir, sebenarnya Kroasia memiliki cara yang bagus. Namun Pemkot Semarang telah bekerja sama dengan Belanda untuk menangani masalah tersebut. "Untuk Kroasia ada cara menangani banjir. Namun kami tidak menutup keinginan untuk mempelajari penanganan banjir dan rob di Kroasia yang positif akan coba tiru dan terapkan di Semarang," ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi mengatakan, kerja sama sister city akan memberikan banyak manfaat terhadap ketiga kota tersebut. Supriyadi berharap, kerja sama tidak hanya sebatas teknologi, melainkan juga menyerap tenaga kerja asal Kota Semarang. "Investor asal Korea Selatan dan Kroasia bisa menanamkan investasi di Kota Semarang," ujarnya.
Selain bidang perdagangan, jasa dan investasi, kata Supriyadi, kerja sama juga bisa dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur, transportasi, dan penanganan banjir. "Kerja sama dengan kota-kota lain sangat penting, bisa saling berbagi pengalaman dalam menyelesaikan persoalan yang ada," ujarnya.(gpe)