Terapi Buah Dan Sayur Atasi Sembelit Pada Anak
Monica tak ingin, kejadian kesulitan buang air besar (BAB) yang pernah dialami Rizki beberapa tahun lalu, terulang.
Penulis: dini | Editor: galih pujo asmoro
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengalaman merupakan guru terbaik. Ungkapan tersebut menjadi pedoman Monica Syafri Taha (28) mengatur asupan gizi Rizki Rahardian Taha (4). Monica tak ingin, kejadian kesulitan buang air besar (BAB) yang pernah dialami Rizki beberapa tahun lalu, terulang.
Wanita yang berprofesi sebagai desainer interior ini menceritakan, permasalahan itu bermula saat Rizki mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) di usia enam bulan.
"Dua hari mulai mendapat MPASI, Rizki tidak BAB. Di hari ketiga, dia mulai menangis karena tidak bisa BAB meski sudah mengejan," cerita Monica.
Tak tega melihat buah hati menderita, wanita berkulit langsat ini memberi obat pencahar bagi buah hati. Awalnya, ini menjadi solusi. Namun, lantaran masalah BAB Rizki semakin serius, yakni feses menjadi keras, Rizki menjadi trauma. Apalagi, obat pencahar yang digunakan harus diberikan lewat dubur.
"Setiap Rizki susah BAB, saya selalu memberi obat pencahar. Lama-lama, saat Rizki BAB dan kakinya dipegang, dia menangis sejadi–jadinya karena takut diberi obat pencahar di anus," ungkap Monica.
Atas saran dokter, Monica mencoba terapi buah dan sayur. Dia menambahkan sayuran di bubur yang dikonsumsi Rizki serta memberi jus pepaya. Dua hari kemudian, BAB Rizki lancar. Hingga saat ini, Monica tidak lupa menyajikan buah dan sayur pada Rizki tiap makan.
Pengalaman serupa juga dialami Rini Yuliani. Satu tahun lalu, sang buah hati, Vania Putri Yulisari (5) mengeluh sakit perut dan ingin buah air besar. Namun, hampir 15 menit di toilet, Vania tak kunjung keluar mengeluarkan mengeluarkan feses meski sudah mengejan.
"Saat lihat ke pantat dia, ternyata feses sudah terlihat tapi tidak bisa keluar. Saya berusaha mencongkel tapi Vania kesakitan dan kabur sambil menangis. Saya dan suami pun sempat panik," cerita wanita yang tinggal di Boja, Kendal, ini.
Pemilik salon Rini ini langsung mencari obat pencahar berbentuk gel yang diberikan lewat anus. Lagi-lagi, Rini kesulitan lantaran terhalang feses yang keras.
"Vania terlihat kesakitan dan berteriak keras. Saya dan suami terus membujuk agar dia mengejan biar feses keluar. Tapi cara ini tak berhasil juga," kata Rini.
Beruntung, Rini menemukan cara lain agar masalah buang air besar buah hati teratasi. Sebelum tidur, dia meminta Vania makan buah pepaya. Meski awalnya menolak, Vania akhirnya menurut. Keesokan pagi, Vania bisa BAB lancar.
"Alhamdulillah, Vania bisa BAB keesokan pagi. Saya kaget saat melihat dia mengeluarkan feses sekepal tangan. Pantas saja dia kesakitan saat mengejan. Sejak saat itu, saya rutin memberi dia buah agar BAB lancar," ujar Rini. (*)