Ganjar Akui Sekarang Cari Ikan di Sungai Makin Susah
Ganjar Akui Sekarang Cari Ikan di Sungai Makin Susah
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Tujuh gereja mengadakan gerakan tabur 500 ribu benih ikan di Banjir Kanal Barat (BKB. Kegiatan tabur benih ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran Gubernur Jateng Granjar Pranowo yang memimpin langsung prosesi penaburan benih ikan di pintu air (pleret) Banjir Kanal Barat (BKB).
Ganjar Pranowo mengapresiasi kegiatan positif tersebut. Menurut dia, kegiatan tabur benih menjadi bagian dari upaya mengembalikan fungsi ekologis sungai yang selama ini telah terdegradasi akibat ulah manusia. Gubernur berharap, kegiatan ini dapat memantik kelompok sosial dan elemen masyarakat lain agar mengadakan kegiatan sejenis untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai.
"Zaman sekarang cari ikan di sungai itu susah. Bahkan, kita mau cari sungai yang airnya bening juga tidak gampang. Kita akan kembalikan fungsi sungai sebagai bagian dari sumber kehidupan manusia," katanya, Minggu (3/4).
Selesai ditabur ikan, selanjutnya, Gubernur meminta masyarakat Kota Semarang untuk ikut menjaga pelestarian ikan dan menikmati panen ikan pada saatnya nanti dengan bijaksana, tanpa harus merusak lingkungan. Perilaku warga dalam melakukan penangkapan ikan yang cenderung merusak, seperti strum , bom, atau obat beracun harus ditinggalkan agar kehidupan ekosistem sungai tetap terjaga.
Di sisi lain, untuk menjaga masa depan sungai, menurut Ganjar, perlu edukasi terhadap anak untuk belajar mencintai dan peduli terhadap sungai sejak dini.
"Di Klaten anak sekolah sudah dididik mencintai sungai. Bahkan sekolah di sana dibangun dengan tidak membelakangi sungai, tapi menghadap sungai. Ini mengajarkan agar mereka belajar memuliakan sungai dan air sebagai bagian dari sumber kehidupan manusia," ujarnya.
Kegiatan tabur benih ini diikuti sekitar 1.500 umat gereja yang memadati taman pleret BKB.
Ketua Panitia Natalis Utomo mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian gereja terhadap pelestarian ekosistem sungai. Ini sekaligus implementasi seruan Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si.
"Diharapkan dapat memantik kesadaran pemerintah dan masyarakat untuk lebih pedulu terhadap permasalahan sungai,"katanya
Berbagai pertunjukan seni ditampilkan untuk menyemarakkan acara ini. Antara lain, pertunjukan barongsai dari Gereja Semarang Indah, Jatilan dari Gereja Bongsari, drumb band dari SD Kanisius, dan pertunjukan orkestra dari gereja Katedral. (tribunjateng/aqy)