Mahasiswi Tewas di Toilet Kampus UGM
Inilah Detik-detik Saat Jenazah Feby Ditemukan Sekuriti Kampus
Pihaknya menyampaikan bahwa ada pihak yang melaporkan bau menyengat di lantai 5 Gedung S2/S3, dan SKK pun segera membuka toilet.
TRIBUNJATENG.COM, SLEMAN - Menurut cerita yang disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas MIPA, Dr. Ing. Ari Setiawan, penemuan jenazah Feby pertama kali diketahui oleh pihak Satuan Keamanan Kampus (SKK).
Pihaknya menyampaikan bahwa ada pihak yang melaporkan bau menyengat di lantai 5 Gedung S2/S3, dan SKK pun segera membuka toilet.
Namun, karena bau yang sangat menyengat ada di salah satu kamar mandi maka SKK pun meminta ijin untuk membongkar.
"Dilihat oleh SKK dan menemukan keadaan tersebut. Mereka pun langsung lari, ke SKK pusat, dan melaporkan kepihak kepolisian," terang Ari Setiawan.
Menurutnya, gedung lantai 5 memang digunakan untuk kuliah sampai hari Jumat. Dan memang frekuensi keluar masuk mahasiswa tidak sepadat lantai lainnya.
Mengenai CCTV yang mati, pihaknya mengaku telah mendapatkan informasi dari pengelola bahwa memang sudah beberapa lama mati.
Namun, ada Bank yang terdapat dalam gedung yang memiliki CCTV yang mungkin bisa dipantau oleh kepolisian.
Menanggapi kejadian tak diinginkan ini, pihak kampus yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas MIPA menyampaikan duka cita kepada Ibu Feby, di Sardjito, (3/5/2016).
Pihaknya juga menyampaikan uang duka dari universitas dan fakultas.
"Ini kejadian yang tidak diinginkan. Kami sudah ada standar untuk memberikan seandainya ada mahasiswa meninggal. Prodi juga sudah bergerak untuk alumni karena mereka juga peduli. Ini dana dari universitas ada fakultas. Namun karena kejadian ada di MIPA sendiri kami mohon kan juga bahwa ibu juga memerlukan biaya pemulangan kesana. Kami juga telepon Universitas untuk meng-cover segala keperluan. Biaya pesawat, dan akomodasi sudah ada 3 mobil," ujarnya. (tribunjogja.com)