Wasekjen GP Ansor: Menyeru Khilafah Adalah Perbuatan Makar
Penyeruan terhadap berdirinya khilafah di NKRI, juga merupakan paham dan gerakan radikal, yang seharusnya tak boleh dibiarkan tumbuh subur
Penulis: yayan isro roziki | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) GP Ansor Pusat, Aunullah A'la, mengatakan paham dan gerakan radikal, bisa membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Penyeruan terhadap berdirinya khilafah di NKRI, juga merupakan paham dan gerakan radikal, yang seharusnya tak boleh dibiarkan tumbuh subur.
"Penyeruan khilafah adalah peruatan makar," tandasnya, di sela-sela pelantikan PC GP Ansor Kudus, Kamis (5/5).
Di samping itu, menurut dia, konsep khilafah yang dimaksud juga masih sangat debatebel. Musababnya, dalam sejarah tak ada model suksesi tunggal dalam transformasi kepemimpinan khulafaur rasyidin.
"Khilafah seperti apa yang dimaksud? Dalam suksesi kepemimpinan Abu Bakar, ke Umar, lalu ke Usman, dan kemudian ke Sayyidina Ali, dan seterusnya, berbeda-beda," ucapnya.
Oleh karena itu, GP Ansor bertekad akan mempersempit ruang gerak para penyeru khilafah di NKRI. Disampaikan, GP Ansor akan berkoordinasi dengan kepolisian, Kodim, Satpol PP, atau yang berwenang lain, untuk menurunkan dan menertibkan spanduk, baliho, atau media lain yang mmenyeru khilafah.
"Kita akan bertindak sesuai koridor hukum dan peraturan yang berlaku, sehingga tak akan melawan radikalisme dengan cara radikal lainnya," sambung Ketua PC GP Ansor Kudus, Sarmanto Hasyim. (*)