Benarkah Alasan Ini Lulu Tobing Gugat Cerai Danny Rukmana?

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Artis peran Lulu Tobing (38) yang dikenal lewat sinetron Tersanjung menggugat cerai suaminya, Danny Bimo Hendro Utomo. Keduanya telah mengarungi biduk rumah tangga selama sembilan tahun.

Berdasarkan info perkara yang dikutip oleh Kompas.com dari situs Pengadilan Agama (PA) Jakarta Timur, Minggu (15/5/2016), Lulu mendaftarkan gugatannya pada 21 April 2016 lalu.

Nomor perkaranya 1443/Pdt.G/2016/.JT dengan penggugat atas nama Lulu Luciana T binti Basarully T dan tergugat, Danny Bimo Hendro Utomo Rukmana bin H Indra Rukmana.

Dari situs itu pula tertera bahwa sidang perdana perceraian keduanya digelar pada Kamis, 12 Mei 2016.

Namun, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Lulu ataupun pihak PA Jakarta Timur.

Lulu dan Danny, cucu mantan Presiden RI, Soeharto, menikah pada 16 September 2006 lalu.

Sejak itu, Lulu kemudian menghilang dari layar kaca. Namun, ia sempat muncul kembali lewat perannya dalam film Negeri 5 Menara.

Pernikahan Lulu Tobing (38) dan Danny Bimo Hendro Utomo (38) atau Danny Rukmana tepat berusia 10 tahun pada 16 September 2016.

Tapi, lima bulan sebelum perayaan satu dekade pernikahannya, tercium keretakan bahtera perkawinan pasangan selebritas itu.

Sidang pertama gugatan cerai tersebut bahkan telah digelar pada Kamis (12/5).

Namun, baik Lulu atau Danny sama-sama tidak hadir di sidang perdana yang mengagendakan mediasi (perdamaian) itu.

Sejauh ini belum diketahui alasan pemain sinetron Pintu Hidayah, Abadi Untuk Selamanya, Merah Hitam Cinta dan Elegi Dua Cinta itu ingin mengakhiri perkawinannya.

Muncul dugaan, Lulu ingin berpisah karena belum juga memiliki momongan.

Namun, Humas PA Jakarta Timur Djajat Sudrajat membantah tudingan itu.

Menurut Djajat, hampir semua pasangan yang telah menikah dan ingin cerai karena menemukan ketidakcocokan.

"(Alasan belum punya anak) Itu sudah masuk perkara, tidak bisa saya jawab. Yang jelas, biasanya, orang bercerai karena sudah tidak ada kecocokan," kata Djajat, Minggu (15/5). (kin/Warta Kota)