Warga Masih Menikmati Buka Puasa Saat Tanggul Sungai Mangkang Semarang Jebol

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sekitar pukul 18.30 Bakda Maghrib, Rubi, warga RT 02 RW 01 Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugurejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, masih menikmati hidangan berbuka.

Namun mendadak suara gemuruh menyergap. Tanggul sungai di belakangnya ambrol. Air sungai dengan cepat meluap, membanjiri rumah warga.

Rubi pun bergegas menyelamatkan barang dari rendaman banjir sepaha orang dewasa tersebut. "Untung masih sore, jadi saya bisa lebih cepat tanggap. Banjir yang sebelumnya terjadi tengah malam," katanya.

Warga rupanya belum lama dirundung duka. Sebelumnya, sekitar dua pekan lalu, tanggul di area sama juga jebol dan menyebabkan banjir.

Rupanya, titik tanggul yang jebol sekitar 12 meter di RT 02 RW 01 saat ini berada persis di sebelah tanggul yang ambrol sebelumnya.

Tanggul tersebut pun belum sempat dibangun kembali. Warga hanya menambalnya dengan karung berisi pasir.
"Jebolnya jadi semakin meluas kalau ditambah yang sebelumnya," ujarnya.

Menurut Rubi, kondisi talut setinggi sekitar 1 meter dengan ketebalan sekitar 30 cm itu memang sudah tak layak. Sehingga tak mampu menanggung beban sungai. Di sisi lain, sungai terus mengalami pendangkalan dan jarang dikeruk.

Struktur sungai irigasi yang berkelok juga dinilai menjadi penyebab talut mudah jebol.

"Saat daerah atas hujan lebat, meski di sini tidak hujan, air sungai biasa meluap karena di sini adalah hilir dan dekat laut. Dengan kondisi itu, harusnya talutnya dibangun yang kokoh," katanya.