Eksekusi Hukuman Mati

Inilah Awal Mula Freddy Budiman Mulai Mendekatkan Diri pada Tuhan

Saat itu, menurut Sitinjak, Freddy mulai rajin beribadah dan terlihat beberapa kali mulai memakai baju koko. Sitinjak sering memanggil Fredy

Tribunnews.com/HO
Terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman. 

TRIBUNJATENG,COM, CILACAP -‑ Liberty Sitinjak adalah orang yang berpengaruh pada sosok Freddy Budiman, terpidana mati yang baru saja dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap.

Sitinjak pernah menolak tawaran uang miliaran rupiah dari Freddy. Sitinjak pula yang secara sabar membimbing Freddy untuk lebih mendekat diri kepada Tuhan ketika berada di balik jeruji besi.

Sitinjak merupakan Kepala Lembaga Pemasayarakatan (Lapas) Batu, satu di antara tujuh lapas yang berada di Pulau Nusakambangan, pada periode September 2013 ‑ September 2014.

Saat itu, Sitinjak sekaligus menjadi koordinator dari tujuh kepala lapas di Pulau Nusakambangan. Sitinjak tidak menyebutkan pasti jumlah uang yang pernah ditawarkan, namun diperkirakan mencapai Rp 10 miliar.

"Jumlahnya tidak usah disebutkan dan dibahaslah. Tetapi benar bahwa Freddy pernah menawari saya uang berapa pun saya akan minta asalkan saya bersedia memenuhi permintaannya," kata Sitinjak kepada Tribunnews, Jumat (29/7) sore.

Lalu, apa jawaban Sitinjak kepada Freddy? "Saya bilang ke dia, 'saya tidak butuh duitmu, tapi saya butuh kamu jadi orang baik. Memang kamu dijatuhi hukuman mati, tetapi ingat bahwa kematian itu diatur oleh Tuhan. Coba mulailah mendekatkan diri kepada sang kuasa," kata Sitinjak.

Sitinjak mengungkapkan, saat itu Freddy akan memberikan uang asal dua permintaannya terkabul.

Pertama yaitu Freddy meminta diizinkan membawa BlackBerry di sel. Permintaan kedua yaitu Freddy meminta tidak lagi ditempatkan di ruang isolasi dan dikembalikan ke sel biasa seperti para napi lain.

"Memang saya buatkan sel isolasi khusus buat Freddy. Begitu datang (menjabat sebagai Kepala Lapas) di Lapas Batu, saya bikin sel yang memang diperuntukkan buat Freddy. Saya bilang ke dia, 'bagi saya kamu itu selebriti, makanya saya harus fokus mengawasi kamu, " ungkap Sitinjak.

Sel Khusus

Sel khusus atau ruang isolasi untuk Freddy dibangun selama dua hari. Tujuannya yaitu membatasi ruang gerak Freddy sehingga tidak mendapatkan fasilitas 'plus' sekaligus menghentikan peredaran narkoba yang saat itu marak di Lapas Batu.

Untuk melewati sel baru Freddy harus melewati empat pintu berlapis. Sitinjak memasang dua Closed‑circuit television (CCTV) baru yang khusus diarahkan ke pintu akses sel Freddy dan di dalam sel.

"Jadi Freddy buang air besar saja, saya bisa lihat. CCTV itu langsung terhubung dengan saya, siapa saja yang berusaha mendekati Freddy, saya bisa melihat," kata Sitinjak.

Sitinjak juga menempatkan pejabat eselon tingkat III dan IV yang bertanggung jawab khusus mengawasi sel Freddy. Mereka juga bertugas menginventarisir barang‑barang di dalam sel Freddy.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved