Sebelum Dieksekusi, Titus Minta Berhubungan Intim dengan Istri
Permintaan yang cukup unik saat berada di ruang isolasi datang dari terpidana Michael Titus Igweh.
Penulis: a prianggoro | Editor: rustam aji
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Detik-detik terakhir eksekusi jilid 3 terpidana mati saat berada di ruang isolasi di Pulau Nusakambangan menyisakan banyak cerita.
Berikut penelurusan Tribunnews.com yang dihimpun dari berbagai sumber saat berada di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Sebelum pelaksanaan eksekusi mati, Jumat (29/07/2016) dini hari, 14 terpidana mati - yang akhirnya hanya 4 yang dieksekusi--sempat menghuni ruang isolasi di Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Mereka ‘diambil’ dari berbagai lapas tersebar lalu dikumpulkan di ruang isolasi mulai Senin (25/7/2016) malam.
“Penjagaannya sangat ketat, ada 150 sipir dan 350 Brimob menjaga ruang isolasi sejak mereka tiba hingga pelaksanaan eksekusi. Bahkan ada pula snipper (penembak jitu, RED) di setiap sudut ruang isolasi,” kata seorang sumber kepada Tribunnews, Sabtu (30/7/2016).
Sumber tersebut menceritakan bila segala permintaan terpidana mati telah diusahakan dipenuhi oleh pihak otoritas penjara atau ruang isolasi.
Misalnya minta makanan tertentu, maka pihak kemenkumham akan menyediakannya.
“Jelang eksekusi, beberapa terpidana mati asal Nigeria meminta makanan khas Afrika, Fufu. Permintaan mereka pun dipenuhi,” ungkap sumber itu.
Permintaan yang cukup unik saat berada di ruang isolasi datang dari terpidana Michael Titus Igweh.
Kepada para petugas jaga, Titus mengungkapkan keinginannya berhubungan seks dengan sang istri.
“Dia bilang ingin ‘ciki-ciki’, itu adalah istilah yang biasa dipakai terpidana Nigeria saat di dalam penjara jika ingin berhubungan seks. Permintaannya itu telah diteruskan kepada pihak otoritas penjara setempat, namun kabarnya pihak otoritas tidak berhasil menghubungi sang istri sehingga permintaan tersebut akhirnya tak dapat terpenuhi,” ujar seorang sumber.(*/Tribunnews, A Prianggoro)