Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

HUT RI ke 71

Bendera Merah Putih yang Dijahit Ribuan Orang Itu Akan Diarak Saat Karnaval Bandungan

Dina tak sendirian, sejumlah rekan satu sekolahnya juga melakukan aktivitas serupa. Mereka berdiri sejajar sambil menjahit dua kain merah dan putih

Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: muslimah
Tribun Jateng/daniel ari purnomo
Bendera Merah Putih yang Dijahit Ribuan Orang Itu Akan Diarak Saat Karnaval Bandungan 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Siswi kelas 10 Madrasah Aliyah Al Bidayah Candi Bandungan, Dina Rusanti tampak cekatan menjahit kain merah dan putih, yang dibentangkan secara menyiku di Lapangan Jetis, Bandungan, Rabu (17/8/2016).

Dina tak sendirian, sejumlah rekan satu sekolahnya juga melakukan aktivitas serupa. Mereka berdiri sejajar sambil menjahit dua kain merah dan putih.

"Menjahitnya gampang-gampang sulit. Sulitnya, saat ada angin kencang. Kainnya bergerak-gerak terhembus angin," ucapnya.

Dina mengatakan aksi menjahit bendera sepanjang 71 meter itu sangat unik dan menyenangkan. Uniknya, aksi tersebut dilakukan secara masif dan melibatkan sejumlah kalangan masyarakat. Misalnya, siswa, guru, TNI, polisi, komunitas.

"Menyenangkan, karena semua orang bisa berpartisipasi menjahit bendera bersama dan bergantian. Saya tadi hanya menjahit kira-kira sepanjang 10 sentimeter," ucapnya.

Kepala Sekolah SMK Al Mina Bandungan, Nikma Lailatul Qodariyati menuturkan bendera merah putih sepanjang 71 meter yang dijahit ribuan peserta upacara peringatan kemerdekaan tingkat kecamatan, akan diarak saat karnaval di Bandungan, Rabu (24/8/2016) mendatang.

"Bendera yang sudah dijahit itu tidak akan dibuang. Pihak sekolah kami akan menyimpan bendera itu sebagai simbol aksi nasionalisme warga Kecamatan Bandungan," ujarnya.

Nikma merasa puas ketika melihat tingginya antusias para peserta upacara berpartisipasi menjahit bendera. Ia tak menyangka, ide yang digagasnya itu menarik perhatian orang-orang.

"Ide itu kami dapat dua hari sebelum upacara ini digelar. Di satu sisi kami senang karena bisa berkontribusi menyelenggarakan aksi nasionalisme. Di sisi lain, kami pula pusing karena belum persiapan," beber Nikma.

Nikma menyebut, makna dari aksi penjahitan kain merah putih itu merupakan simbol menghargai jasa para pahlawan, khususnya sang penjahit bendera pusaka Indonesia kali pertama, Fatmawati. Sedangkan penggunaan kain merah dan putih adalah simbol negara Indonesia.

"Kalau panjang kain yang mencapai 71 meter itu, sesuai dengan usia kemerdekaan Indonesia yang kini sudah 71 tahun," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved