Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tiga Kejadian Sedih Yang Timpa Paskibra di HUT RI Tahun Ini

Tepat 17 Agustus ini, kemerdekaan Indonesia tepat berusia 71 tahun.

Net
Kejadian sedih upacara tahun ini 

TRIBUNJATENG.COM - Tepat 17 Agustus ini, kemerdekaan Indonesia tepat berusia 71 tahun. Berbagai kegiatan untuk memperingatinya pun telah dilakukan, termasuk salah satunya dengan upacara bendera.

Upacara Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini tampaknya banyak diwarnai oleh insiden dan kejadian yang tak terduga. 

Ada yang gagal menjadi Paskibraka karena masalah kewarganegaraan, ada yang gagal tampil karena kakinya harus diamputasi, hingga kegagalan dalam mengibarkan Sang Merah Putih saat upacara.

Berikut ini adalah rangkuman dari kejadian-kejadian dalam Upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia tahun ini yang mendapat perhatian dari publik.

1. Gloria gagal tampil karena kewarganegaraan

Gloria

Nasib malang dialami oleh Gloria Natapradja Hamel. Setelah sempat dinyatakan lolos menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Gloria kemudian digugurkan.

Alasannya, Gloria telah memiliki paspor Prancis, sehingga dia dianggap bukan warga negara Indonesia. Namun sebelumnya Gloria sempat menuliskan surat pernyataan bahwa dirinya merupakan warga negara Indonesia.

Dalam surat itu, Gloria menyatakan, "Saya ditakdirkan terlahir dari perkawinan antara ibu saya yang bernama Ira Natapradja (Warga Negara Indonesia) dengan Ayah saya yang bernama Didier Hamel (Warga Negara Perancis)."

Lalu, Gloria menyatakan sejak lahir hingga sekarang, ia tinggal di Indonesia dan mengikuti pendidikan sejak TK, SMP, dan SMA di Indonesia.

"Bahwa saya tidak pernah memilih kewarganegaraan Perancis karena darah dan nafas saya untuk Indonesia tercinta," tertera dalam surat Gloria.

Kemudian, dikatakan pula, sesuai dengan pasal 4 huruf d UU No. 12 Tahun 2006, Gloria mengaku warga negara Indonesia, serta sesuai dengan pasal 21 UU No. 12 Tahun 2006, maka saya adalah Warga Negara Indonesia.

"Maka dengan ini saya menyatakan kepada yang mulia Presiden RI Bapak Ir. H. Joko Widodo, saya warga negara Indonesia dan memilih kewarganegaraan Indonesia serta akan tetap menjadi warga negara Indonesia karena Indonesia adalah tanah tumpah darah saya," demikian pernyataan Gloria.

2. Gagal kibarkan Sang Merah Putih karena kaki diamputasi

paskibraka

Jika Gloria gagal tampil sebagai Paskibra karena masalah kewarganegaraan, maka anggota Paskibraka yang satu ini gagal tampil karena harus harus menghadapi kenyataaan yang sangat pahit. Silvi Olivia, nama gadis malang tersebut, merupakan anggota Paskibra dari SMPN 1 Mojowarno, Jombang.

Gadis berusia 14 tahun itu harus menerima kenyataan pahit akibat sebuah kecelakaan yang ia alami pada 4 Agustus lalu. Kecelakaan tersebut terjadi ketika Silvi bersama regu Paskibra sekolahnya sedang melakukan latihan baris berbaris.

Malangnya, Silvi merupakan korban dengan luka yang paling parah. Ia mengalami patah kaki sehingga kaki kirinya harus diamputasi. 

Ia pun kini harus rela menggunakan kursi roda dan terpaksa batal menjalankan tugas negara sebagai pasukan Paskibra. Silvi tentu sangat kecewa dengan hal tersebut.

Dalam foto yang diunggah di grup Info Wong Solo, tampak Silvi terlihat menangis dengan menggunakan pakaian kebesaran pasukan Paskibra di atas kursi rodanya.

3. Tali tiang bendera macet, Paskibra Pemantangsiantar kompak menangis

paskibra menangis

Kejadian ini mungkin adalah yang paling menarik perhatian netizen. Pasukan pengibar bendera (Paskibra) Kota Pematangsiantar tampak sedih dan meneteskan air mata setelah menunaikan tugasnya menaikkan bendera pada Hari Ulang Tahun RI ke 71 di Lapangan Adam Malik, Rabu (17/8/2016).

Anggota Paskibra walaupun masih melakukan langkahnya dengan bagus, mereka tidak bisa menyembunyikan isak tangisnya. Selepas menyelesaikan langkahnya para anggota Paskibra pun langsung meluapkan tangisnya dan saling berpelukan.

Kesedihan yang mendalam ini terjadi akibat adanya kesalahan yang dilakukan oleh Paskibra saat hendak menaikkan bendera merah putih. Bendera yang hendak dinaikkan tidak kunjung naik walaupun lagu Indonesia Raya sudah selesai dikumandangkan.

Akibat kejadian ini, para pelatih Paskibra pun berlari menghampiri Paskibra yang bertugas menggerek bendera dan memperbaiki ikatan bendera, dan bendera pun bisa dinaikkan dengan diiringi lagu Indonesia Raya yang kedua kalinya.

Apa yang menjadi penyebab kenapa bendera sempat gagal dinaikkan, belum diketahui secara pasti.

Kesalahan disebut-sebut karena tiang bendera yang bermasalah, kancing pengikat bendera yang rusak, dan adanya kesalahan dari anggota Paskibra yang salah ikat, sehingga jika dipaksakan menaikkan bendera, maka benderanya akan terbalik. (TribunSolo.com/galuh palupi swastyastu)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved