Jelang Wukuf, Jemaah Haji Indonesia Sabtu Pagi mulai Bergerak ke Arafah

TRIBUNJATENG.COM, MAKKAH- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memeriksa lagi kesiapan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Mereka akan menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) melalui skema 2-3-4.

"Dua itu terkait persiapan prawukuf, tiga saat wukuf, dan empat pascawukuf," kata Lukman dalam malam konsolidasi persiapan Armina di Dar Hadi Hotel, Makkah, Arab Saudi, Jumat (9/9) sebagaimana dikutip Antara.

Hal pertama saat prawukuf adalah persiapan pelaksanaan di Armina. Setiap petugas harus betul-betul fokus sehingga Sabtu ini seluruh tenda dan karpet di maktab sudah terpasang.

Lukman juga meminta mereka mengecek penyejuk udara, instalasi listrik, sarana kesehatan, dan dapur umum. Adapun hal kedua prawukuf adalah persiapan mobilisasi jemaah dari hotel di Makkah ke Arafah.

"Pastikan semua jamaah masing-masing tahu persis jam berapa harus meninggalkan hotelnya. Jangan terlalu cepat bersiap supaya tak terlalu lama menunggu," tandasnya.

Tiga persiapan petugas saat wukuf adalah pelaksanaan rencana satuan operasi (satops) Armina sesuai tahapan, pergerakan jamaah haji dari Arafah ke Muzdalifah serta pendampingan dan perlindungan jamaah selama di Mina.

Menag meminta penekanan mengenai jam terlarang menuju jamarat. Pasalnya, ada inovasi baru dalam penyelenggaraan haji tahun ini.

"Di setiap pintu keluar masuk tenda Mina, ada semacam traffic light yang menjadi penanda bagi jamaah. Jika lampu merah, berarti tidak boleh ke jamarat," ujarnya.

Mengenai empat formula pascawukuf, Lukman menyebut yang pertama adalah segera menghidupkan Daerah Kerja Madinah. Tujuannya menerima kedatangan jamaah gelombang kedua yang akan bergerak dari Makkah.

Kedua, mempersiapkan kepulangan jamaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) awal melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Ketiga, mengefektifkan program rutin di Makkah dan Madinah di antaranya distribusi katering, transportasi bus shalawat, dan kegiatan pembinaan.

"Tahun lalu ada gangguan ketepatan waktu di bandara. Banyak koper jamaah yang menyimpan zamzam dan kelebihan berat. Pastikan penyisiran bagasi sudah dilakukan sejak di hotel," harapnya.

Formula keempat adalah penanganan pasien yang mengalami gangguan kesehatan pascawukuf. Terutama mereka yang terpisah kloternya karena harus menjalani perawatan.

Wukuf di Arafah jatuh pada Minggu (11/9) sehingga jamaah diberangkatkan bertahap pada Sabtu ini mulai pagi hari. Di setiap kloter, jamaah akan didampingi pembimbing ibadah, petugas kesehatan serta petugas perlindungan dan pelayanan.

Jamaah yang sakit diberangkatkan ke Arafah dengan bus khusus yang telah dilengkapi alat-alat kesehatan. Mereka kemudian dibawa kembali ke fasilitas kesehatan.
Mereka yang dinilai tak dapat melakukan wukuf karena alasan kesehatan akan dibadalkan oleh pemerintah. Begitu pula jamaah yang meninggal dunia, sejak dari embarkasi hingga sebelum wukuf. (tribunjateng/cetak)