Entah dari Mana, Kota Purwodadi Marak Gelandangan dan Orang Gila

Berkali-kali ada razia, Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan, masih saja dibanjiri oleh pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT).

Editor: iswidodo
tribunjateng/dok
Berkali-kali ada razia, Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan, masih saja dibanjiri oleh pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT). 

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Berkali-kali ada razia, Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan, masih saja dibanjiri oleh pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT). Mereka tampak mengetem di beberapa sudut kota, khususnya lampu merah, pasar induk, dan terminal angkutan desa.

Selama ini, keberadaan PGOT di Kota Purwodadi cukup meresahkan. Warga merasa risih. Para PGOT dinilai mengganggu ketertiban dan kenyamanan.

Sudah berulangkali petugas Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kabupaten Grobogan melakukan razia. Namun, tetap saja, PGOT berkeliaran di sejumlah titik.

Kepala Satpol PP Kabupaten Grobogan, Hadi Widoyoko, menyatakan, upaya penertiban PGOT pada tahun ini sudah tak terhitung. Tetapi, hingga akhir 2016, keberadaan mereka tak jua terbendung.

"Sasaran kami adalah PGOT yang berada di Jalan R Suprapto, Bundaran Simpang Lima, Jalan Ahmad Yani, Terminal Induk, toko swalayan, dan Pasar Induk Purwodadi. Sempat bersih, tak berselang lama PGOT muncul lagi," terangnya, baru-baru ini.

Menurut Hadi, setiap kali terjaring operasi, PGOT selalu diadata oleh petugas. PGOT yang terdeteksi memiliki kelainan jiwa, dikirim ke Yayasan Al Ma’atih di Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringan, untuk direhabilitasi. Tempat tersebut memang diperuntukkan perawatan orang-orang gila.
"Untuk gelandangan, kami memberi pembinaan. Kami lalu memberi mereka ongkos untuk pulang ke daerah asal," jelasnya.
Kabid Sosial Dinas Sosial, Tenaga kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan, Kurniawan, memembenarkan pernyataan Hadi. Ia mengemukakan, di Kota Purwodadi kerap ditemukan gelandangan, orang gila, dan pengemis. Ia menyatakan cukup prihatin dengan kondisi itu.
"Meski berulangkali kami razia, mereka bermunculan lagi. Mau tak mau, kami melakukan penertiban lagi," katanya. (tribunjateng/cetak)

Sumber: Tribun Jateng
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved