Cerita Bisik-bisik Para Istri Tentara yang Ditinggal Bertugas Berbulan-bulan Tak Pulang
Cerita Bisik-bisik Para Istri Tentara yang Ditinggal Bertugas Berbulan-bulan Tak Pulang
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Para istri tentara yang tergabung dalam Persatuan Istri Prajurit (Persit) Kartika Chandra Kirana tampak eksis dalam perayaan HUT ke 71 TNI yang digelar di lapangan Parade Makodam IV/Diponegoro Semarang, Rabu 5 Oktober 2016.
Para istri prajurit ini tampak bangga dengan pengabdian suaminya selama berkarir di TNI. Selain itu para istri juga berfoto dan berjoget pada perayaan HUT TNI. Namun di balik kebanggaan terdapat pengalaman pribadi selama ditinggal suaminya bertugas selama berbulan-bulan.
Istri TNI, Desi Yulianti (41) mengungkapkan TNI selama ini lebih dihargai oleh masyarakat. Selain ibu rumah tangga desi juga bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi. Sebagai seorang istri dari Mayor Infantri Suryo Subagyo yang bertugas di Danramil 04 sangat mendukung sekali kinerja sang suami.
“Pulang sampai malam, kerja 24 jam sudah biasa,” ujarnya,Rabu,(5/10/2016).
Desi juga pernah mengalami ditinggal suami bertugas di luar pulau seperti di Timor-Timur, Aceh, Ambon, dan Kupang. Suaminya bertugas di luar kota hingga berbulan-bulan. “Hingga 18 bulan baru pulang. Nunggu pengganti dan perintah,” ujarnya.
Baginya tugas yang dijalani suami merupakan konsekuensi yang harus dijalani. Hal ini telah disampaikan saat akan menikah telah ditekankan untuk siap ditinggal suami bertugas, perang, dan mati. Selain menyakinkan diri sendiri, Ia juga menyakinkan anak-anaknya. “Selama ini anak-anak tinggal di asrama malah tidak boleh tinggal ke orang tua. Harus hidup bersama-sama,” ujarnya.
Desi menuturkan sangat senang kesejahteraan tentara saat ini naik. Tidak seperti jaman orangtuanya menjadi TNI, kesejahteraanya sangat jauh sekali. Tidak ada jarak antara perwira dengan yang tidak perwira gaji dan uang lauk pauk tidak terlalu selisih banyak. (*)