Kasus Asusila
MIRIS, Saat Pelajaran Pak Guru Mengelus Paha Siswi Lalu Tangannya Masuk dalam Rok
MIRIS, Saat Pelajaran, Pak Guru Mengelus Sini Terus Tangannya Masuk dalam Rok Gerak-gerak
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Miris. Sedikitnya ada 21 siswi SDN 2 Karangjambu diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum onukm guru di sekolah tersebut.
Mendapatkan laporan pelecehan seksual tersebut, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mendatangi sekolah di Jalan Raya Karangjambu, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jateng, Rabu (21/10/2016).
Saat di sekolah tersebut, Arist melihat satu ruang kelas yang kerap dijadikan oknum guru melakukan hal yang tak pantas kepada siswinya.
Ruang kelas terletak tersendiri di belakang sekolah yang lumayan jauh dari ruang guru ataupun ruang kepala sekolah.
Seorang siswi yang menjadi korban, AL duduk di kelas tiga menyatakan saat pelajaran, dia kerap didekati guru mata pelajaran Bahasa Inggris itu.
"Saat pelajaran, saya didekati sama Pak guru. Rambut saya dielus. Terus mengelus di sini (paha). Tangannya masuk ke rok," ucapnya saat ditanyai Arist Merdeka Sirait.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mendatangi SDN 2 Karangjambu, Kabupaten Tegal (19/10/2016).
Di ruang kelas tersebut, Arist meminta beberapa siswi yang menjadi korban untuk merekonstruksi kejadian saat tangan oknum guru tersebut 'jahil' kepada mereka.
Siswi korban lain, KS mengaku pernah dipangku saat pelajaran. Kemudian, lama-lama, tangan guru tersebut masuk ke dalam roknya.
"Jarinya masuk ke tempat pipis terus gerak-gerak," ucapnya. "Astaghfirullahaladzim," ucap sejumlah orangtua yang ikut mendengarkan pengakuan polos siswi tersebut.
Sekjen Komnas PA, Danang Sasongko mengatakan dari penelusuran ini, kejadian dilakukan di kursi paling belakang ruang kelas tersebut.
"Semuanya dilakukan di bangku belakang," ucapnya.

Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait.
Arist Merdeka Sirait mengatakan kedatangannya untuk mengetahui cara tersangka beraksi kepada korban.
"Dari 21 siswi tersebut, ada yang kelas 6, 5, 4, dan 1. Ternyata ulah tersangka sudah dilakukan sejak satu tahun yang lalu," ucapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/arist-merdeka-sirait-melakukan-kroscek-di-sdn-kabupaten-tegal_20161019_154312.jpg)