Panti Pijat 'Plus' Ini Tarifnya Rp 200 Ribu. Saat Digerebek Polisi, Tamu dan Terapis Telanjang Bulat
"Setelah memantau dan menyelidiki, kami lakukan penggerebekan dan mendapati tamu serta terapis sekamar dalam keadaan tanpa busana," ujar Nanang.
TRIBUNJATENG.COM- Unit Reskrim Polsek Sawahan mengungkap sebuah rumah yang dijadikan tempat prostitusi berkedok panti pijat tradisional "Lancar Rejeki" milik ES (41) di Jalan Kupang Gunung Timur V Raya No 32 Surabaya.
Kanit Reskrim Polsek Sawahan, AKP Nanang Efendi, Jumat (28/10/2016), mengatakan, penggerebekan panti pijat yang melayani hubungan badan itu berdasarkan informasi dari laporan masyarakat sekitar, Rabu (19/10/2016).
"Setelah memantau dan menyelidiki, kami lakukan penggerebekan dan mendapati tamu serta terapis sekamar dalam keadaan tanpa busana," ujar Nanang.
AKP Nanang menambahkan, ES mempekerjakan 4 terapis untuk melayani pelanggan.
"Rata-rata berusia 30 sampai 40 tahun," imbuhnya.
ES kepada polisi mengaku sudah 3 tahun menjalankan bisnis tersebut, dan mematok tarif Rp 75.000 untuk pijat biasa, sedangkan Rp 200.000 untuk layanan plus-plus.
"Hasilnya saya bagi dua sama terapisnya. Jadi hitungannya 50 persen untuk saya dan 50 persen untuk terapis," aku ES kepada polisi. (*)