Soal Desain Jembatan Tanggulangin III Kudu‎s, Ketua DPRD Kudus Bilang Itu hanya Menggoda

Besarnya anggaran yang dikeluarkan, -baik pemerintah maupun swasta-, untuk memperindah pintu masuk Kabupaten Kudus

TRIBUNJATENG/YAYAN
PPKom Sebut Desain Jembatan Tanggulangin Baru di Kudus Belum Final sehingga masih dimungkinkan untuk revisi 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -- Ketua DPRD Kudus, Masan, mengatakan desain jembatan Kolonel Sunandar C atau jembatan Tanggulangin III, -yang melintang di atas Sungai Wulan- sudah sepatutnya menyesuiakan kondisi di lapangan. Tentu, dengan tidak meninggalkan pertimbangan dan perhitungan teknis yang ada.

"Selayaknya, tim melihat langsung ke lapangan, sehingga bisa memperhitungkan segala sesuatunya secara matang. Bukan hanya soal pertimbangan teknis, tanpa melihat situasi di lapangan," ucapnya, Jumat (28/10)

Oleh karena itu, ia mendorong agar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, untuk mengintensifkan komunikasi dengan Kementrian Pekerjaan Umum - Perumahan Rakyat (Kemenpu-Pera).

"Rencana desain yang ada saat ini itu hanya mbedho (menggoga, red), makanya perlu didekati dan jalinan komunikasi dengan Kementrian harus diintesifkan. Kan desain itu belum final, masih bisa berubah," tandasnya.

Dia yakin, perhitungan teknis desain jembatan yang baru sejatinya bisa mempertimbangkan estetika Gerbang Kudus Kota Kretek - Hutan Kota Tanggulangin, yang sudah terlebih dahulu ada.

Besarnya anggaran yang dikeluarkan, -baik pemerintah maupun swasta-, untuk memperindah pintu masuk Kabupaten Kudus, dengan membangun gerbang dan hutan kota perlu menjadi pertimbangan serius.

"Jangan sampai, anggaran besar yang telah dikeluarkan menjadi sia-sia. Saya yakin jika dikomunikasikan secara intensif dan baik, tak akan ada persoalan. Keamanan jembatan dapat, sisi estetika juga terpelihara," tutur politisi PDIP ini.

Ditambahkan, pemerintah seharusnya juga tak hanya mempertimbangkan peninggian jembatan. Melainkan, juga memikirkan bagaimana peninggian tanggul di sepanjang aliran Sungai Wulan.

"Serta, yang tak kalah penting adalah normalisasi secara periodik. Selain akan menjauhkan jembatan dari permukaan air banjir, penguatan tanggul dan normalisasi juga meminimalisir potensi terjadinya bencana banjir," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Ciptakaru) Kudus, Sumiyatun, akan segera melayangkan surat keberatan kepada Kementrian Pekerjaan Umum - Perumahan Rakyat (Kemenpu-Pera). Ini terkait dengan rencana pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar C atau jembatan Tanggulangin III oleh Dirjen Bina Marga Kemenpu-Pera.

Disampaikan, desain jembatan baru yang rencananya akan mulai dibangun pada 2017 itu, dinilai dapat merusak estetika Ruang Terbuka Hijau (RTH) senilai Rp7,4 miliar yang proses pembangunannya akan segera rampung pada akhir tahun ini. Serta, estetika dari Gerbang Kudus Kota Kretek (GKKK) senilai Rp16,5 miliar.

"Rapat koordinasi sepekan kemarin, kami melihat desain yang ada, itu nanti dapat merusak estetika RTH dan Gerbang Kudus Kota Kretek. Musababnya, jika desain yang ada tak diubah, maka pandangan warga yang sedang menikmati keindahan gerbang dari taman yang ada di RTH akan terhalang konstruksi jembatan. Kami akan segera layangkan surat keberatan ke Kemepu-Pera," kata Sumiyatun, Senin (24/10). (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved