Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Demo 4 November

Aksi 4 November dan Kerusuhan Penjaringan Tidak Saling Terkait

"Tidak ada (kaitannya). Memang kita tenggarai ada provokator melakukan pengerusakan dan dan penjarahan," katanya

Editor: muslimah
ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA
Ribuan orang melakukan unjuk rasa di depan kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/11) 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kerusuhan di Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (5/11) dini hari, terjadi tak lama setelah bentrokan di kawasan Monumen Nasional (Monas) oleh peserta aksi 4 November berakhir.

Namun, dua peristiwa tersebut ternyata tidak memiliki kaitan satu sama lain.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Minggu (6/11/2016), menjelaskan bahwa peristiwa penjarahan toko waralaba, dan pembakaran serta penganiayaan yang terjadi di Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, adalah murni kriminal.

"Tidak ada (kaitannya). Memang kita tenggarai ada provokator melakukan pengerusakan dan dan penjarahan," katanya.

Mereka adalah warga dari sekitar lokasi kejadian, antara lain warga Muara Baru, Tanah Pasir dan warga Luar Batang.

Dari kejadian tersebut Polisi menetapkan 11 orang tersangka.

"Masih ada DPO (Daftar Pencarian Orang) enam belas orang," ujarnya.

Dari kesebelas orang itu antara lain mereka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dan 170 KUHP tentang penganiayaan serta pasal 214 KUHP karena melawan petugas.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kombes Awi Setiyonomengatakan ada tiga belas orang tersangka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya kemudian meralat informasi tersebut. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved