Kabar Pahlawan Devisa
KISAH PILU: Wanita Renta Ini Dua Putrinya Hilang, Satu Dibunuh di Hongkong, Satu Hilang Dibawa Calo
"Saya sangat kesusahan, punya dua putri, yang satu (Sumartiningsih) meninggal dibunuh, yang satu (Suyani) menghilang belum kembali. Saya yakin Suyani
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP- Kabar tentang penemuan mayat perempuan tanpa identitas di televisi membuat perasaan Suratmi kalut.
Dalam benaknya, ia meyakinkan diri dan berharap, itu bukan putri pertamanya, Suyani yang menghilang semenjak delapan tahun silam, pada 2008.
"Saya sangat kesusahan, punya dua putri, yang satu (Sumartiningsih) meninggal dibunuh, yang satu (Suyani) menghilang belum kembali. Saya yakin Suyani masih hidup,"katanya, Kamis (10/11).
Suratmi pun mengaku sempat didatangi polisi untuk diambil sampel darahnya untuk dicocokkan dengan sampel darah mayat perempuan temuan polisi.
Trauma yang mendalam dirasakan Suratmi semenjak putri keduanya, Sumartiningsih menjadi korban pembunuhan di Hong Kong oleh Bankir dari Inggris, Rurik Jutting.
Suratmi tak ingin kehilangan anak perempuannya lagi untuk selamanya. Meski sampai kini, kabar tentang Suyani tak pernah lagi terdengar.
"Saya masih suka bermimpi ketemu Suyani. Semoga dia sehat dan selamat, serta pulang dan kumpul lagi dengan kami,"katanya
Delapan tahun lalu, pada 2008, Suyani dijemput oleh calo yang mengaku sebagai penyalur tenaga kerja dan dibawa ke Jakarta.
Namun, tidak lama kemudian, Suyani tak pernah lagi memberi kabar. Komunikasi Suyani dan keluarga terputus lantaran nomor handphone milik Suyani tak lagi dapat dihubungi.
"Terakhir Suyani telepon dan bilang, dia gak pulang karena mau pindah kerja. Tapi handphone langsung direbut calonya dan dimatikan,"katanya
Kaliman (61), ayah Suyani, mengaku sempat melaporkan kehilangan putrinya kepada Polres Cilacap agar membantu proses pencarian, namun sampai kini hasilnya nihil.
Beban pasangan kakek nenek itu kini bertumpuk karena harus menanggung biaya hidup kedua cucu mereka.
Selain mengurus Mohammad Hafiz Arnovan (7) yang ditinggal mati ibunya, Sumartiningsih, keduanya harus
mengasuh Ahmad Sholeh (12), lantaran ibunya, Suyani menghilang.
Sementara ayah kedua bocah tersebut tak jelas keberadaannya.
Di pelataran rumah keluarga di Desa Gandrung Mangu, Sida Reja, Cilacap, kedua bocah polos tersebut berkumpul dan bermain bersama, Rabu (9/11).
Seraya terpaku memandangi mereka, mata Suratmi berkilap, air matanya meleleh.
"Saya iba kalau melihat mereka. Arnovan sudah tahu bundanya meninggal. Sholeh tahunya ibunya bekerja di Jakarta, meski suka tanya, kenapa gak pernah pulang, "katanya. (*)