Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabar Pahlawan Devisa

Putra TKW Yang Dibunuh di Hongkong Ini Tanya Kenapa Ibunya Dibunuh?

"Sudah ayahnya tidak jelas dimana, ibunya meninggal dibunuh. Sementara saya sudah tua gak bekerja,"ujarnya.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
tribunjateng/khoirul muzaki
Kakak Sumartiningsih, Suyitno menunjukkan foto almarhumah adiknya 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP -- Sebentar lagi, tepat tanggal 19 November 2016, Mohammad Hafiz Arnovan berulangtahun untuk usianya yang ketujuh.

Namun, tak ada lagi hadiah spesial pada ulang tahun Arnovan kali ini. Seperti pada perayaan ulang tahun sebelumnya, Sumartiningsih, yang ia panggil dengan sebutan bunda, tidak akan pernah lagi memberi kejutan kado untuknya.

"Arnovan ulang tahun bulan November, ibunya meninggal juga bulan November 2014. Saya sedih dia merayakan ulang tahun tanpa bundanya,"kata Suratmi, ibu kandung Sumartiningsih, TKW asal Cilacap, korban pembunuhan di Hong Kong, Kamis (10/11).

Arnovan, kata Suratmi, di usianya yang masih belia, sejatinya belum mengerti atau menyadari jika Sumartiningsih adalah ibu kandung yang melahirkannya.

Semenjak berusia 40 hari, Arnovan telah ditinggal bekerja ibunya ke luar kota untuk mencari nafkah. Dalam kondisi demikian, Arnovan diasuh total oleh neneknya, Suratmi.

Wajar saja, Arnovan lebih lengket dengan neneknya, Suratmi yang ia panggil dengan sebutan Mama.

Sementara Sumartiningsih yang jarang mengunjunginya lantaran berada di perantauan, ia panggil dengan sebutan Bunda.

"Dulu kalau mau diajak pergi bundanya, Arnovan bersedia dengan syarat mamanya (Suratmi) harus ikut. Setelah anak saya meninggal, Arnovan sempat tanya, kenapa bunda dibunuh,"kata Suratmi

Suratmi merasa prihatin terhadap nasib Arnovan. Belum sempat ia merasakan kasih sayang dan perhatian penuh dari orang tuanya, bocah tersebut harus menghadapi kenyataan yang lebih memilukan karena kehilangan ibu untuk selamanya.

Di usianya yang renta, kekhawatiran terhadap masa depan Arnovan tergambar jelas di benak Suratmi.

"Sudah ayahnya tidak jelas dimana, ibunya meninggal dibunuh. Sementara saya sudah tua gak bekerja,"ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved