Destinasi Jateng
Air Pancuran Sumber Pengharapan dari Pegunungan Ungaran Ini Konon Berkhasiat
“Ada mitos yang berkembang. Dulunya, kami tidak sengaja menemukan air itu. Ini kan tadinya buat bilasan pengunjung,” ujar Pujiono memaparkan
TRIBUNJATENG.COM - Selain bisa menikmati percikan air dari air terjun Klenting Kuning, para pengunjung dapat mencoba membuktikan khasiat air dari pancuran sumber pengharapan.
Pancuran berbentuk pipa yang terbuat dari bambu ini mengalirkan air yang berasal asli dari pegunungan Ungaran. Air yang mengucur itu konon akan memudahkan terkabulnya permohonan kepada Tuhan.
Ketua Pokdarwis Klenting Kuning, Pujiono mengingatkan, air tersebut sebenarnya hanyalah sarana manusia untuk memanjatkan doa. Ditegaskannya, pengunjung tidak boleh terlalu mengandalkan air tanpa disertai usaha untuk mewujudkan keinginan.
“Ada mitos yang berkembang. Dulunya, kami tidak sengaja menemukan air itu. Ini kan tadinya buat bilasan pengunjung,” ujar Pujiono memaparkan.
Dituturkan Pujiono, pada tahun 2013, ada pengunjung asal Bali yang datang ke air terjun Klenting Kuning pada malam hari. Cerita mistis melingkupi kedatangannya. Perempuan yang ia panggil, Bu Diyah, bertandang ke air terjun ini untuk mencari tujuh sumber mata air yang memiliki air yang jernih dan berkhasiat.
“Akhirnya ia mencari ke sini, lalu ada sumber air ini. Selain di sini, ia juga menemukan di Gedong Songo. Kabarnya, air dari sini akan melancarkan doa yang diucapkan,” kata Pujiono.
Pujiono lalu membeberkan cara memanfaatkan air ini sebagai piranti agar pengunjung diberikan kemudahan hidup.
Pertama-tama, pengunjung harus mengucapkan salam sebagai tanda meminta izin. Lalu, ulurkan tangan dan basuhkan air dari tangan tersebut ke muka secara menyeluruh.
Barulah pengunjung menyampaikan permohonan yang diinginkan. Tak lupa doa tersebut disertakan nama Tuhan sebagai pencipta alam semesta yang berperan mengatur seisi dunia.
Ditambahkan Pujiono, dari cerita yang beredar, masyarakat percaya akan awet muda bila membasuh muka dengan air ini. Tak hanya itu saja, keseluruhan jalan hidup akan mulus.
Sekali lagi, Pujiono berpesan, semua itu tergantung dari pandangan pengunjung. Pihaknya tak memaksakan mitos itu. Ada pula segelintir orang yang datang ke pancuran ini pada malam hari.
Pengunjung kerap menampung air dari pancuran ini untuk dibawa pulang. Tribun Jateng sempat mencoba meminum langsung air dari pancuran.
Kesegaran dari dinginnya air menerobos kerongkongan. Kini, air dari pancuran tersebut juga dialirkan sebagai irigasi di sawah-sawah warga.
Daripada memperdebatkan khasiat air ini, lebih baik Anda merasakan kesegaran minum air langsung dari mata air Gunung Ungaran ini.
Satu lokasi dengan Curug Klenting Kuning, pancuran air ini ada di Desa Kemawi, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Letaknya hanya berjarak sekitar dua kilometer dari Terminal Sumowono. (Shela Kusumaningtyas/Magang Tribunjateng)