Seporsi Mi Ayam Rumput yang Sehat dan Lezat Ini Bisa Didapat Gratis, Ini Caranya

Di Kota Semarang, terdapat olahan mi ayam yang cukup unik, namanya Mi Ayam Rumput

Editor: muslimah
Tribun Jateng/maulana ramadhan
Hijaunya mie ayam rumput menggugah selera 

TRIBUNJATENG.COM - Mi ayam bukan merupakan menu yang asing ditelinga masyarakat. Kuliner olahan mi ini amat mudah ditemui di berbagai daerah, mulai dari pedagang gerobak, kaki lima sampai restoran banyak yang menyajikannya.

Makanan yang satu ini memang sederhana, tetapi justru digemari oleh banyak penikmat kuliner. Di Kota Semarang, terdapat olahan mi ayam yang cukup unik, namanya Mi Ayam Rumput.

Sepintas, namanya memang mengundang rasa penasaran. Mi ayam yang satu ini berbeda dari mi ayam kebanyakan. Jika pada umumnya mi berwarna kuning, di warung ini mi yang disajikan berwarna kehijauan seperti rumput.

Hijaunya mie ayam rumput menggugah selera
Hijaunya mie ayam rumput menggugah selera

Vika, pemilik dari Warung Mi Ayam Rumput mengatakan, bahan baku yang digunakan adalah sayuran alami.

“Hijaunya dari sayur sawi. Jadi sawi kita blender terlebih dahulu sebelum dicampur dengan adonan mi. Sebelum di blender, sawi kita rebus terlebih dahulu. Sawi direbus supaya warna hijau yang timbul lebih bagus,” ujar Vika.

Warna hijau menjadi daya tarik sendiri dari mie ayam ini. Selain itu menurutnya, penggunaan bahan dasar sayuran membuat mie ayam rumput memberi manfaat kesehatan yang lebih baik terutama bagi anak-anak yang tidak suka mengkonsumsi sayur mayur.

Sejak dibuka dari September 2007, Vika memang sudah memilih nama mi rumput. Karena menurutnya, nama tersebut lebih mudah dihafal dan membuat orang-orang penasaran.

Warung mie ayam rumput
Warung mie ayam rumput

“Awalnya karena memang suami doyan sekali dengan mi ayam. Setelah banyak mencoba mi ayam di berbagai daerah, dia tertarik untuk buat mi ayam sendiri. Di samping itu, waktu itu suami juga baru lulus kuliah jadi sambil mencari pekerjaan, ya buka usaha warung mi ini,” jelas Vika.

Sebelum memutuskan menggunakan mi hijau, vika dan suami sempat beberapa kali melakukan eksperimen dengan olahan lain seperti buah wortel dan tinta cumi. Tetapi akhirnya, ia memutuskan menggunakan bahan dasar sawi karena warna yang ditimbulkan lebih bagus dan kemudahan dalam mencari bahan baku.

Dalam sehari Vika bisa menghabiskan enam kilogram tepung untuk membuat mi. Sawi yang dibutuhkan untuk enam kilogram tepung mie sekitar 2-3 ikat.

“Kalau sabtu-minggu yang lebih ramai, bisa sampai 8-10 kilogram tepung untuk membuat mie,” tambahnya.

Mi-mi yang digunakan merupakan mie hasil produksi sendiri. Vika tidak menggunakan jasa produsen mi tertentu. Mi yang ia jual diproduksi dan diolah langsung didapurnya. Oleh karena itu, rasa mi yang dihasilkan sedikit berbeda dengan mi kebanyakan. Mi hasil olahannya, terasa lebih kenyal dibandingkan mi biasa.

“Kita buat mi nya sendiri. Mungkin kalau mi kebanyakan, bikinnya hanya dari tepung dan air, kalau disini kita ada tambahan telurnya jadi hasilnya juga terasa lebih kenyal. Kalau soal bumbu dan isian kita tidak berbeda dari mi ayam lain,” ungkap Vika.

Selain mi, cemilan pendamping me seperti pangsit juga dibuat berbeda dari pangsit lain. Pangsit yang disajikan di warung mi ini adalah jenis kerupuk pangsit goreng. Pangsit dibuat dengan tambahan daun jeruk sehingga tidak hanya gurih tetapi juga menimbulkan bau khas daun jeruk.

Es rumput
Es rumput

Menu-menu yang disajikan antara lain mie ayam biasa, mie ayam bakso dan mie ayam full ayam. Kesemuanya menggunakan mi hijau. Harga yang ditawarkan cukup murah. Seporsi mi ayam biasa dihargai Rp 8.000, sedangkan mi ayam bakso dan mie ayam full ayam dijual seharga Rp 11.000 dan Rp 13.000.  Untuk minumannya, terdapat juga yang unik yakni Es Rumput. Es rumput diisi dari manisan kolang kaling, rumput laut, nata de coco, pepaya, nangka, jelly dan air gula murni.

Tidak hanya berjualan, Vika juga berusaha sambil beribadah. Di warungnya, para pelanggan yang ingin buka puasa di hari senin dan kamis disediakan mie ayam sebagai menu buka puasa gratis. Selain itu juga apabila terdapat pelanggan yang mampu membaca  satu juz alqur’an juga dipersilahkan makan gratis diwarungnya.

“Ini tujuannya murni Ibadah. Jadi tidak hanya berjualan tapi juga membantu teman-teman yang sedang puasa,” tutup Vika.

Warung Mie Ayam Rumput berlokasi di Jalan Suyudono no 44 C Semarang. Tempatnya tidak jauh dari kawasan Bundaran Tugu Muda. Buka mulai pukul 11.00 sampai 21.00 WIB. (Maulana Ramadhan/magang tribunjateng)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved